•  Bahan materi Tes Potensi dapat dipelajari dari dokumen dan modul program kesehatan haji.
  •  Konsultasikan masalah Anda via email kepada Sekretariat Rekrutmen PKHI 1437 H.
  •  Tes Potensi ONLINE, diberikan 5 kali kesempatan. Nilai diambil tertinggi. Pastikan koneksi baik.
  •  Tes Potensi ONLINE; soal 100 butir dalam 100 menit, materi: kebijakan, teknis, bahasa & ritual haji
  •  Penerimaan Berkas Rekrutmen PKHI diperpanjang sampai tanggal 28 Feb 2016 pukul 24.00 WIB
  •  Pengambilan NF, Tes Potensi dan NR Rekrutmen PKHI diperpanjang sampai tgl 21 Feb 2016 Pukul 24.00


Fungsi dan Kegunaan Kurma (Bagian 1)


— 12 September 2014 dibaca 2.710 kali



Oleh: Dr. Agus Widiyatmoko, SpPD (Kasubsie BPHI Mekkah PPIH 1435 H)

Phoenix dactylifera L. (kurma) adalah anggota dari keluarga Arecaceae diklasifikasikan sebagai pohon cemara dioecious. Kurma telah dibudidayakan di Timur Tengah setidaknya sejak 6000 SM. Untuk itulah kurma dianggap sebagai buah asli negara di seluruh Teluk Arab. Buah kurma telah menjadi komponen penting dari diet di sebagian besar daerah kering dan semi kering di dunia. Berbagai bagian dari tanaman ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di jazirah Arab. Buah dari Phoenix dactylifera yang disebut kurma digunakan sebagai zat pembersih dalam masalah pencernaan, pengobatan untuk sakit tenggorokan, pilek, asma bronkial, untuk meringankan demam, cystisis, gonore, edema, liver dan masalah perut dan untuk melawan keracunan alkohol (Barh dan Mazumdar, 2008). Kurma secara ilmiah terbukti juga memiliki berbagai aktivitas farmakologi yang menunjukkan kegunaannya dalam berbagai macam penyakit.

Beberapa Hadits tentang kurma:

  • Rasulullah SAW bersabda, “Rumah yang didalamnya tidak ada kurma, penghuninya adalah orang-orang lapar.” (HR. Bukhari)
  • Sa’ad RA mendengar Rasulullah bersabda, “Barang siapa memakan tujuh butir kurma ajwah di pagi hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari itu.” (HR. Bukhari).
  • Anas RA berkata, “Rasulullah SAW berbuka sebelum shalat dengan beberapa butir kurma basah (ruthab). Apabila tidak ada kurma basah di tempat beliau, maka beliau berbuka dengan beberapa butir kurma kering (tamr). Dan apabila tidak ada kurma kering, maka beliau menghirup beberapa teguk air.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
  • Salman ibnu Amir Al Dhabbi meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabila seorang dari kalian berbuka, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya kurma itu berkah. Dan apabila dia tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

FITOKIMIA KURMA

Kurma secara fitokimia mengandung karbohidrat, alkaloid, steroid, flavonoid, vitamin dan tanin. Profil fenolik tanaman kurma menunjukkan adanya asam sinamik (asam ferulic, asam sinapik dan asam koumarik dan turunannya, seperti 5-o-caffeoylshikimic acid yang sering disebut sebagai dactyliferic acid), glikosida flavonoid (luteolin, metil luteolin, quercetin, dan metil quercetin), flavanols (catechin, epicatechin) (Biglari et.al., 2008). Kurma juga mengandung empat asam fenolik bebas (asam protocatechuic, asam vanilat, asam syringic, dan asam ferulat) dan sembilan asam fenolik terikat (asam galat, asam protocatechuic, asam p-hidroksibenzoat, asam vanilat, asam caffeic, asam syringic, asam p-coumaric, asam ferulic, dan asam o-coumaric) (Eong et.al., 2006). Analisis kromatografi lapis tipis menemukan adanya steroid yaitu kolesterol, stigmasterol, campesterol dan α-sitosterol. Anthocyanin yang hanya terdeteksi pada kurma segar. Analisis kromatografi juga menunjukkan bahwa pigmen karotenoid yang ditemukan berupa lutein diikuti oleh α-karoten (Bounderies et.al., 2007). Selain itu, pemeriksaan kromatografi cairan yang berasal dari minyak kurma mengungkapkan adanya oleat, laurat, palmitat, kaprat, miristat, miristoleat, palmitoleat, stearat, linoleat dan asam linolenat. Kurma mengandung setidaknya enam vitamin termasuk sejumlah kecil vitamin C, dan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam nikotinat (niasin) dan vitamin A (Al-Shahib dan Marshall, 1993). Enzim seperti phytase, invertase, dan peroksidase telah dapat diisolasi dari kurma (Bahr dan Mazumbar, 2008). Kandungan kimia terisolasi lainnya termasuk α-D glukan, heteroxylon, dan galactomannans (Isshurd et.al., 2003).