Faculty of Islamic Studieshttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/1942024-03-29T04:36:39Z2024-03-29T04:36:39ZPONDOK PESANTREN SEBAGAI LOKOMOTIF PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI EFEKTIVITAS PENGOLAHAN BANK SAMPAH (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI)KHOIRUNNISA, SALSABILAhttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/356722020-10-17T03:16:19Z2020-01-01T00:00:00ZPenelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh bank sampah di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri terhadap santriwati yang memahami materi pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan konsep dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang dikumpulkan melalui wawancara kepada koordinator pengurus bank sampah, volouenter, dan kader bank sampah. Peneliti melakukan observasi selama mengikuti pemilahan. Peneliti memakai tekhnik pengumpulan data berupa dokumentasi ketika mengumpulkan data yang dapat diperoleh diluar wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa : (1) konsep pengelolaan bank sampah di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri ialah membiasakan santriwati untuk memberikan materi pendidikan lingkungan hidup kepada mereka. (2) adanya hubungan yang berkaitan antara pengelolaan sampah dengan pendidikan islam.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh bank sampah di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri terhadap santriwati yang memahami materi pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan konsep dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang dikumpulkan melalui wawancara kepada koordinator pengurus bank sampah, volouenter, dan kader bank sampah. Peneliti melakukan observasi selama mengikuti pemilahan. Peneliti memakai tekhnik pengumpulan data berupa dokumentasi ketika mengumpulkan data yang dapat diperoleh diluar wawancara. Hasilnya menunjukkan bahwa : (1) konsep pengelolaan bank sampah di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri ialah membiasakan santriwati untuk memberikan materi pendidikan lingkungan hidup kepada mereka. (2) adanya hubungan yang berkaitan antara pengelolaan sampah dengan pendidikan islam.
PONDOK PESANTREN SEBAGAI LOKOMOTIF PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI EFEKTIVITAS PENGOLAHAN BANK SAMPAH (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI)
2020-01-01T00:00:00ZPERAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DALAM MENGHADAPI DEGRADASI MORAL SISWA PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SMA NEGERI 1 SEDAYUWIJAYA, DENOhttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/356712020-10-17T03:05:04Z2020-01-01T00:00:00ZPenelitian ini mengkaji degradasi moral siswa kelas 12 pada era revolusi industri 4.0 di SMA Negeri 1 Sedayu, mendeskripsikan kompetensi kepribadian guru PAI kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu, dan menganalisis peran kompetensi kepribadian guru PAI kelas 12 dalam menghadapi degradasi moral siswa pada era revolusi industri 4.0 di SMA Negeri 1 Sedayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, guru PAI kelas 12, dan siswa kelas 12. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Degradasi moral era revolusi industri 4.0 pada siswa kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu memiliki tingkat kenakalan yang ringan dibandingkan dengan kelas 11 yang mempunyai tingkat kenakalan ringan hingga kenakalan berat. 2) Kompetensi kepribadian guru PAI kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu memiliki tingkat kualitas yang beragam. 3) Peran kompetensi kepribadian masing-masing guru PAI kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu dalam menghadapi degradasi moral era revolusi industri 4.0 pada siswa kelas 12 memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
Penelitian ini mengkaji degradasi moral siswa kelas 12 pada era revolusi industri 4.0 di SMA Negeri 1 Sedayu, mendeskripsikan kompetensi kepribadian guru PAI kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu, dan menganalisis peran kompetensi kepribadian guru PAI kelas 12 dalam menghadapi degradasi moral siswa pada era revolusi industri 4.0 di SMA Negeri 1 Sedayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, guru PAI kelas 12, dan siswa kelas 12. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Degradasi moral era revolusi industri 4.0 pada siswa kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu memiliki tingkat kenakalan yang ringan dibandingkan dengan kelas 11 yang mempunyai tingkat kenakalan ringan hingga kenakalan berat. 2) Kompetensi kepribadian guru PAI kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu memiliki tingkat kualitas yang beragam. 3) Peran kompetensi kepribadian masing-masing guru PAI kelas 12 di SMA Negeri 1 Sedayu dalam menghadapi degradasi moral era revolusi industri 4.0 pada siswa kelas 12 memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
PERAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DALAM MENGHADAPI DEGRADASI MORAL SISWA PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SMA NEGERI 1 SEDAYU
2020-01-01T00:00:00ZPEMBINAAN KEAGAMAAN WARIA DI PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTAPURWANDARI, KIKY RIYANTIhttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/356662020-10-17T01:58:59Z2020-01-01T00:00:00ZPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai pelaksanaan pembinaan keagamaan yang terdapat pada kelompok waria. Dewasa ini, seperti yang kita ketahui bahwa perilaku waria seringkali menyimpang dari norma masyarakat dan ajaran Islam. Oleh karena itu, agar waria dapat meninggalkan perilaku buruk yang sering ditampakkan dihadapan masyarakat, maka perlu adanya sebuah pembinaan keagamaan bagi waria. Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta adalah satusatunya Pondok Pesantren yang dikhususkan bagi waria dengan mengadakan kegiatan sebuah pembinaan keagamaan bagi waria. Pembinaan keagamaan bagi waria dilakukan agar waria menjadi manusia yang lebih baik dan memiliki kehidupan terarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan, pembinaan keagamaan bagi waria dilaksanakan rutin seminggu sekali pada hari minggu, sebulan sekali pada minggu ketiga dan setahun sekali pada hari-hari besar Islam. Peningkatan kualitas ibadah pada waria dan merubah stigma negatif pada waria terjadi setelah melakukan pembinaan keagamaan. Faktor pendukungnya yaitu keseriusan waria dan keberanian serta keikhlasan pengajar dalam melakukan pembinaan keagamaan. Faktor penghambatnya dalam berjalannya kegiatan pembinaan keagamaan yaitu, sarana prasarana, tingkat usia waria, kurangnya pengajar, belum adanya kekompakkan pada waria dan adanya organisasi-oraganisasi islam yang kontra dengan berbau LGBT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai pelaksanaan pembinaan keagamaan yang terdapat pada kelompok waria. Dewasa ini, seperti yang kita ketahui bahwa perilaku waria seringkali menyimpang dari norma masyarakat dan ajaran Islam. Oleh karena itu, agar waria dapat meninggalkan perilaku buruk yang sering ditampakkan dihadapan masyarakat, maka perlu adanya sebuah pembinaan keagamaan bagi waria. Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta adalah satusatunya Pondok Pesantren yang dikhususkan bagi waria dengan mengadakan kegiatan sebuah pembinaan keagamaan bagi waria. Pembinaan keagamaan bagi waria dilakukan agar waria menjadi manusia yang lebih baik dan memiliki kehidupan terarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan, pembinaan keagamaan bagi waria dilaksanakan rutin seminggu sekali pada hari minggu, sebulan sekali pada minggu ketiga dan setahun sekali pada hari-hari besar Islam. Peningkatan kualitas ibadah pada waria dan merubah stigma negatif pada waria terjadi setelah melakukan pembinaan keagamaan. Faktor pendukungnya yaitu keseriusan waria dan keberanian serta keikhlasan pengajar dalam melakukan pembinaan keagamaan. Faktor penghambatnya dalam berjalannya kegiatan pembinaan keagamaan yaitu, sarana prasarana, tingkat usia waria, kurangnya pengajar, belum adanya kekompakkan pada waria dan adanya organisasi-oraganisasi islam yang kontra dengan berbau LGBT.
PEMBINAAN KEAGAMAAN WARIA DI PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTA
2020-01-01T00:00:00ZKENAKALAN REMAJA PADA KELUARGA BROKEN HOME (STUDI KASUS KELUARGA MUSLIM DI DESA MLORAH KECAMATAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK)AMALIA, RIZZAhttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/356592020-10-17T01:11:24Z2020-01-01T00:00:00ZPada dewasa ini banyak sekali berita tentang masalah sosial kenakalan remaja, seperti
yang terlihat kenakalan remaja dari tahun ke tahun semakin luas dan meningkat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor kenakalan remaja pada keluarga broken home
di Desa Mlorah dan dampak apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan
subyek dengan teknik sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun hasilnya adalah: 1) komunikasi yang tidak
harmonis antara anak dan orang tua yang tidak mengerti terhadap segala bentuk perubahan
dan permasalahan anak, sehingga orang tua mengabaikan anaknya. Kurangnya kasih sayang
orang tua terhadap anak, sehingga anak mencari kenyamanan dengan bermain bersama
teman-temannya yang mampu memberikan ketenangan dengan hal-hal yang tidak baik,
seperti merokok, membolos, minum-minuman keras, keluar malam, balapan liar, mengecat
rambut dan menindik lidah. 2) Dampak broken home bagi anak ialah anak menjadi trauma,
depresi, stress dan sensitive.
Pada dewasa ini banyak sekali berita tentang masalah sosial kenakalan remaja, seperti
yang terlihat kenakalan remaja dari tahun ke tahun semakin luas dan meningkat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor kenakalan remaja pada keluarga broken home
di Desa Mlorah dan dampak apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan
subyek dengan teknik sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun hasilnya adalah: 1) komunikasi yang tidak
harmonis antara anak dan orang tua yang tidak mengerti terhadap segala bentuk perubahan
dan permasalahan anak, sehingga orang tua mengabaikan anaknya. Kurangnya kasih sayang
orang tua terhadap anak, sehingga anak mencari kenyamanan dengan bermain bersama
teman-temannya yang mampu memberikan ketenangan dengan hal-hal yang tidak baik,
seperti merokok, membolos, minum-minuman keras, keluar malam, balapan liar, mengecat
rambut dan menindik lidah. 2) Dampak broken home bagi anak ialah anak menjadi trauma,
depresi, stress dan sensitive.
KENAKALAN REMAJA PADA KELUARGA BROKEN HOME (STUDI KASUS KELUARGA MUSLIM DI DESA MLORAH KECAMATAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK)
2020-01-01T00:00:00Z