Master of Hospital Management
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/187
2024-03-28T19:43:50ZEVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PERIOPERATIF DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DALAM MENURUNKAN BIAYA PERAWATAN
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35728
Background: Resistance becomes a global health problem with the impact of increasing morbidity, mortality, and health costs. The use of perioperative antibiotics with excessive tendency is one of the causes of resistance. It is necessary to evaluate the use of antibiotics in quantity and quality. The purpose of this study was to evaluate the use of antibiotics in perioperative patients who performed general surgical operations in the Teratai Room of dr. Sudirman Hospital Kebumen.
Subjects and Methods: The study used a mixed method, with a sequential explanatory design, on the medical records of BPJS 3 patients with a sample of 280. The subjects in this study were all specialists in permanent General Surgery, Pharmacists, and hospital management. Data was collected retrospectively on medical records and interviews. Quantitative analysis using the DDD 100 patient days method and qualitatively using the Gyssens criteria.
Results: The evaluation results of the quantity of antibiotic use in the hospital showed a total DDD / 100 patient-days of 26.49, the highest in ceftriaxone. The results of evaluating the quality of antibiotic use showed category 0 (right) 161 people (57.5%), the remaining 22 people (7.9%) category IVd (incorrect) and 97 people (34.6%) category V (without indication) . While the cost of using antibiotics Rp. 3774,776.88 with BPJS claims Rp.4,068,122.50.
Conclusion: Doctors tend to prescribe antibiotics from the third generation cephalosporin (ceftriaxone). Not all doctors comply with the regulation of antibiotic use in hospitals. While the cost of treatment can be reduced if the quality of antibiotic use is improved.
Latar Belakang: Resistensi menjadi masalah kesehatan yang mendunia dengan dampak meningkatnya morbiditas, mortalitas, dan biaya kesehatan. Penggunaan antibiotik perioperatif dengan kecenderungan berlebihan menjadi salah satu penyebab resistensi. Perlu dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitas dan kualitas. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien perioperatif yang dilakukan operasi bedah umum di Ruang Teratai RSUD dr. Soedirman Kebumen.
Subjek dan Metode: Penelitian menggunakan metode campuran (mixed method), dengan desain sequential explanatory, terhadap rekam medis pasien BPJS 3 dengan sampel 280. Subyek dalam penelitian ini adalah semua dokter spesialis Bedah Umum tetap, Apoteker, serta manajemen rumah sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap rekam medik dan wawancara. Analisis secara kuantitatif menggunakan metode DDD 100 patient days dan secara kualitatif menggunakan kriteria gyssens.
Hasil: Hasil evaluasi kuantitas penggunaan antibiotik di RS tersebut menunjukkan total DDD/100 patient-days sebesar 26,49, tertinggi pada ceftriaxone. Hasil evaluasi kualitas penggunaan antibiotik menunjukkan kategori 0 (tepat) 161 orang (57,5%), sisanya 22 orang (7,9%) kategori IVd (tidak tepat) dan 97 orang (34,6%) kategori V (tanpa indikasi). Sedangkan biaya penggunaan antibiotik Rp.3.774.776,88 dengan klaim BPJS Rp.4.068.122,50.
Kesimpulan : Para dokter cenderung meresepkan antibiotik dari golongan sefalosporin generasi ketiga (ceftriaxone). Belum semua dokter patuh terhadap regulasi penggunaan antibiotik yang ada di rumah sakit. Sedangkan biaya perawatan dapat diturunkan bila ketepatan kualitas penggunaan antibiotik ditingkatkan.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PERIOPERATIF DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DALAM MENURUNKAN BIAYA PERAWATAN
2020-06-20T00:00:00ZPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI DI LINGKUNGAN KEPERAWATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DIMEDIASI VARIABEL MOTIVASI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35727
Nursing services make an important contribution in the quality of services in hospitals, so every effort is made to improve nurse performance. Problems that a rise based on a preliminary study conducted at the end of October 2016 at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital, there are still nurses behavior that hinde service to patient which has an impact on the decline in nurse performance.
The purpose of this study was to determine the effect of (1)leadership in nursing on nurses motivation, (2) compensation in nursing on nurses ‘motivation, (3) leadership in nursing on nurses performance,(4) compensation in nursing on nurses performance, and (5) motivation in nursing on nurses performance at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital.
The study used cross sectional research design. Subjects in this study were nurses at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital Hospital with a total sample of 70 people who were examined with questionnaire instruments, while the research object was leadership, compensation, motivation, and performance of nurses. Analysis of research data using path analysis and processing data about this study using a computer program with SPSS 17.0 and using F Test and t Test.
After conducting an assessment of testing can prove the performance of nurses PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital need significant support by leadership, compensation and motivation while motivation itself is influenced by leadership and compensation.
Pelayanan keperawatan memberikan kontribusi yang penting dalam kualitas pelayanan di rumah sakit, sehingga setiap upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja perawat. Permasalahan yang muncul berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada akhir Oktober 2016 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, masih terdapatnya perilaku dari perawat yang menghambat pelayanan kepada pasien yang berdampak pada penurunan kinerja perawat.
Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh (1) kepemimpinan terhadap motivasi perawat, (2) kompensasi terhadap motivasi perawat, (3) kepemimpinan terhadap kinerja perawat, (4) mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja perawat, dan (5) mengaetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat di lingkungan keperawatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang yang diteliti dengan instrumen kuesioner, sedangkan obyek penelitian adalah kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan kinerja perawat. Analisa data penelitian menggunakan analisis jalur dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS 17.0 untuk pengolahan data serta menggunakan Uji F dan Uji t.
Setelah melakukan serangkaian pengujian dapat diketahui bahwa kinerja perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dipengaruhi secara signifikan oleh kepemimpinan, kompensasi dan motivasi, sedangkan motivasi perawat dipengaruhi oleh kepemimpinan dan kompensasi.
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI DI LINGKUNGAN KEPERAWATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DIMEDIASI VARIABEL MOTIVASI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020-06-20T00:00:00ZPERSEPSI PETUGAS KESEHATAN TERHADAP FAKTOR RESIKO MEDICATION ERROR PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL ISLAMI
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35719
Background : Health workers have a responsibility in preventing medication
errors that occur from the prescription process to the administration of drugs.
Medication errors are serious problems that have an impact on increasing the
duration of hospitalization and treatment costs, patient mistrust which is
usually followed by patient dissatisfaction with health care. The purpose of
this study was to determine the risk factor analysis of medication errors in
outpatient and inpatient care at the At-Turots Islamic Hospital.
Methods : This study used a mix of research methods, namely quantitative
and qualitative research methods. The population was doctors, midwives,
pharmacists and assistant pharmacists and nurses at At-Turots Hospital,
totaling 42 people. The sample collection technique used total sampling
technique. Quantitative data analysis used techniques of descriptive and
qualitative data analysis with Miles and Huberman models including data
collection, data reduction, data display and conclusion drawing / verification.
Results : The risk factor for medication error related to low category of
profession (71.4%) was seen from the health official liking and being
interested in his profession supported by knowledge and understanding
related to the available medicines both dosage, method of use, administration
of drugs according to the route and side effects. The risk factors for
medication errors related to low category of facilities and infrastructure
(52.4%) are indicated from a comfortable work environment because it is far
from noise and has adequate lighting, medicines are also neatly arranged and
there are SOPs related to the profession. The risk factors for medication
errors related to moderate category of management (81.0%), which shows
that management facilitates the reporting of medication error events.
Conclusion: Risk factors for medication errors in hospitals may still exist,
but efforts are being made to improve patient safety. Risk factors for
medication errors related to the health profession, facilities and infrastructure
and management need to be a priority so that the quality of patient safety can
improve.
Latar Belakang : Tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab yang dalam
mencegah kesalahan pengobatan yang terjadi dari proses peresepan obat
hingga pemberian obat. Kesalahan pengobatan merupakan masalah serius
yang berdampak pada peningkatan durasi rawat inap dan biaya perawatan,
rasa tidak percaya pasien yang biasanya diikuti oleh ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui analisis faktor resiko medication error pada rawat jalan serta
rawat inap di Rumah Sakit Islam At-Turots.
Metode : Penelitian ini menggunakan mix method research yaitu metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi adalah dokter, bidan, apoteker
dan asisten apoteker dan perawat Rumah Sakit At – Turots yang berjumlah
42 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunkan teknik total sampling.
Teknik analisa data kuantitatif dengan deskriptif dan analisis data kualitatif
dengan model Miles dan Huberman meliputi data collection, data reduction,
data display dan conclusion drawing/verification.
Hasil : Faktor risiko medication error terkait profesi kategori rendah
(71,4%) terlihat dari pertugas kesehatan menyukai dan tertarik dengan
profesinya didukung pengetahuan dan pemahan terkait dengan obat-obatan
yang tersedia baik dosis, cara penggunaan, pemberian obat sesuai jalur dan
efek samping. Faktor risiko medication error terkait sarana dan prasarana
kategori rendah (52,4%) terindikasi dari lingkungan kerja nyaman karena
jauh dari kebisingan dan memiliki pencahayaan yang cukup, obat-obatan
juga tersusun dengan rapi dan ada SOP terkait dengan profesi. Faktor risiko
medication error terkait manajemen kategori sedang (81,0%). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa manajemen memfasilitasi dengan baik
pelaporan kejadian medication error.
Kesimpulan : Faktor risiko medication error di rumah sakit dimungkinkan
masih ada, namun terus diupayakan untuk meningkatkan patient safety.
Faktor risiko medication erros terkait profesi kesehatan, sarana dan
prasarana dan manajemen perlu menjadi prioritas sehingga mutu
keselamatan pasien dapat meningkat.
PERSEPSI PETUGAS KESEHATAN TERHADAP FAKTOR RESIKO MEDICATION ERROR PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL ISLAMI
2020-06-20T00:00:00ZPENGARUH KUALITAS PELAYANAN FARMASI PADA KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35718
Hospital pharmaceutical installation services play an important
role in efforts to improve the quality of hospital services. The
quality of hospital services affects outpatient satisfaction. A level
of satisfaction is the difference between perceived performance
and expectations.The satisfaction of patient can affect the quality
of the hospital.This study aims to determine the effect of
pharmaceutical service quality on outpatient satisfaction in Tipe
D Hospital Yogyakarta. This type of research is quantitative. The
participated sample is outpatients who meet the inclusion criteria
in Tipe D Hospital. Retrieval of data use a questionnaire with
purposive sampling. Multivariate data analysis use multiple
regression analysis. The results showed that the dimensions of
pharmaceutical service quality that influence outpatient
satisfaction are tangible. Dimensions of pharmaceutical service
quality that do not affect outpatient satisfaction are reliability,
responsiveness, assurance and empathy. The overall dimentions
of pharmaceutical service quality (reliability, responsiveness,
certainty, empathy and tangible ) affect satisfaction of outpatient
in Tipe D Hospital Yogyakarta (t 7.239; p 0.000)
Pelayanan instalasi farmasi Rumah Sakit memegang peranan
penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
Kualitas pelayanan rumah sakit mempengaruhi kepuasan pasien
rawat jalan. Tingkat kepuasan merupakan perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan.Kepuasan pasien dapat
mempengaruhi mutu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan farmasi pada kepuasan
pasien rawat jalan di RS Tipe D Yogyakarta. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif. Populasi adalah semua pasien rawat jalan yang
ada di RS Tipe D.Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat
jalan yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data
menggunakan kuesioner dengan purposive sampling. Analisis data
multivariat menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kualitas pelayanan
farmasi yang berpengaruh pada kepuasan pasien rawat jalan adalah
wujud nyata (tangible). Dimensi kualitas pelayanan farmasi lain
yang tidak berpengaruh pada kepuasan pasien rawat jalan adalah
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance), dan empati(emphaty). Secara keseluruhan kualitas
pelayanan farmasi (keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan
wujud nyata) berpengaruh pada kepuasan pasien rawat jalan di RS
Tipe D Yogyakarta (t 7,239; p 0,000)
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FARMASI PADA KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA
2020-06-20T00:00:00Z