Show simple item record

dc.contributor.authorCHAYATI, NUR
dc.date.accessioned2017-05-16T14:40:20Z
dc.date.available2017-05-16T14:40:20Z
dc.date.issued2011-04-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10397
dc.description.abstractUlkus peptikum adalah kerusakan pada mukosa saluran pencernaan, yang dapat timbul sebagai efek samping penggunaan NSAIDs. Perbaikan ulkus peptikum membutuhkan faktor-faktor pertumbuhan (growth factors) yang membantu proses regenerasi sel-sel yang rusak. Kolostrum sapi mengandung growth factors alami seperti EGF, TGF-α, TGF-β, PDGF dan VEGF yang membantu regenerasi sel melalui proses restitusi, proliferasi dan angiogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kolostrum sapi dalam mengurangi timbulnya ulkus peptikum pada gastroduodenum tikus akibat induksi indomethasin. Penelitian ini merupakan penelitian murni dengan metode The Posttest Only Control Group Design yang dilakukan pada tikus putih strain Wistar jantan (n = 24) dan dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (indomethasin 30 mg/kgBB), kontrol negatif (aquabides 2 ml), kelompok 3 (indomethasin + kolostrum sapi 0,5 ml), kelompok 4 (indomethasin + kolostrum sapi 1 ml), kelompok 5 (indomethasin + kolostrum sapi 1,5 ml) dan kelompok 6 (indomethasin + kolostrum sapi 2 ml). Pengamatan dilakukan 48 jam setelah perlakuan dengan menghitung jumlah ulkus peptikum pada lambung dan duodenum tikus. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik One-way ANOVA dilanjutkan Post Hoc LSD, Korelasi Pearson dan Regresi Linear (α = 0,05). Hasil analisis One-way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan pada rata-rata ulkus peptikum lambung (p < 0,05) dan tidak ada perbedaan pada rata-rata ulkus peptikum duodenum (p > 0,05). Hasil Post Hoc LSD menunjukkan perbedaan yang signifikan rata-rata ulkus peptikum lambung antara kontrol positif dengan kelompok 5 dan kelompok 6. Hasil analisis Korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif yang lemah baik pada jumlah ulkus peptikum lambung (r = -0,251) maupun pada jumlah ulkus peptikum duodenum (r = -0,106). Hasil analisis Regresi Linear diperoleh parsamaan regresi linear untuk jumlah ulkus peptikum lambung yaitu Y = 5,352 – 0,280X dan untuk jumlah ulkus peptikum duodenum Y = 2,505 – 0,123X yang berarti setiap penambahan 1 ml kolostrum sapi akan mengurangi 0,280 jumlah ulkus peptikum lambung dan 0,123 jumlah ulkus peptikum duodenum. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian kolostrum sapi mampu mengurangi timbulnya ulkus peptikum pada lambung tikus tetapi tidak mampu mengurangi timbulnya ulkus peptikum pada duodenum tikus.en_US
dc.publisherAirlangga Universityen_US
dc.subjectkolostrum sapi, gastroduodenum, ulkus peptikum, indomethasinen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN KOLOSTRUM SAPI DALAM MENGURANGI TIMBULNYA ULKUS PEPTIKUM PADA GASTRODUODENUM TIKUS YANG DIINDUKSI INDOMETHASINen_US
dc.typeWorking Paperen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • CONFERENCE
    Berisi artikel ilmiah (bukan sertifikat) yang ditulis oleh dosen pada acara konferensi baik lokal, nasional maupun internasional dengan penyelenggara dari luar UMY, baik sebagai peserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record