Show simple item record

dc.contributor.advisorMAHMUDAH, NOOR
dc.contributor.advisorSETIAWAN, DIAN
dc.contributor.authorFERDIKA, FERDIKA
dc.date.accessioned2017-06-12T03:21:32Z
dc.date.available2017-06-12T03:21:32Z
dc.date.issued2017-05-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10837
dc.description.abstractKota Yogyakarta merupakan kota pelajar dan kota tujuan wisata yang menyebabkan bertambahnya jumlah pendatang, sehingga jumlah pemilik kendaraan semakin meningkat. Jumlah kepemilikan kendaraan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2015 yaitu sebanyak 279.359 kendaraan. Menurut Badan Pusat Statistika (2015), Jalan Yogyakarta – Magelang merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan jalan antar ibu kota provinsi dengan ibu kota kabupaten. Berdasarkan data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri ada sebanyak 27.000 korban jiwa yang meninggal dunia pada tahun 2015 dan yang mengakibatkan korban luka ringan hingga cacat seumur hidup. Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi maupun mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, mengidentifikasi karakteristik kecelakaan pada ruas Jalan Yogyakarta - Magelang KM 11 sampai dengan KM 15 dan mengevaluasi kondisi geometrik jalan serta mengevaluasi kondisi struktur perkerasan jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pada ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan 12 berpotensi terjadi kecelakaan pada daerah rawan kecelakaan.2) Berdasarkan tahun 2014 sampai dengan 2016 Jumlah kecelakaan di Ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan KM 15 sebanyak 332 kejadian, Faktor terbanyak penyebab kecelakaan yaitu faktor jalan dan lingkungan sebanyak 98 kejadian (43.95%), Berdasarkan tipe tabrakannya karakteristik yang banyak terjadi yaitu DS (Depan Samping) sebanyak 98 kejadian kecelakaan, berdasarkan jenis kelamin yang terlibat kecelakaan adalah laki-laki sebanyak 222 orang (65.30%) dan Jumlah kecelakaan berdasarkan waktu kejadian terbanyak pada waktu pagi hari 31,63% 3)Sepanjang Ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan KM 15 termasuk jalan arteri primer kelas 1 berdasarkan pasal 19 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan jarak pandang henti (Jh) 106,510 m, dan Jarak pandang menyiap di jalan aman karena memenuhi jarak pandang menyiap rencana (Jd) 437,65 m. 3)Nilai indeks kondisi perkerasan (PCI) pada ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan KM 15,didapat sebesar 87 %,maka jalan ini tergolong sangat baik atau very good. Akan tetapi sebagian tempat atau stasioning masih ada kerusakan, yang berpotensi menyebabkan kecelakaaan.en_US
dc.description.sponsorshipKota Yogyakarta merupakan kota pelajar dan kota tujuan wisata yang menyebabkan bertambahnya jumlah pendatang, sehingga jumlah pemilik kendaraan semakin meningkat. Jumlah kepemilikan kendaraan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2015 yaitu sebanyak 279.359 kendaraan. Menurut Badan Pusat Statistika (2015), Jalan Yogyakarta – Magelang merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan jalan antar ibu kota provinsi dengan ibu kota kabupaten. Berdasarkan data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri ada sebanyak 27.000 korban jiwa yang meninggal dunia pada tahun 2015 dan yang mengakibatkan korban luka ringan hingga cacat seumur hidup. Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ) perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi maupun mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, mengidentifikasi karakteristik kecelakaan pada ruas Jalan Yogyakarta - Magelang KM 11 sampai dengan KM 15 dan mengevaluasi kondisi geometrik jalan serta mengevaluasi kondisi struktur perkerasan jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pada ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan 12 berpotensi terjadi kecelakaan pada daerah rawan kecelakaan.2) Berdasarkan tahun 2014 sampai dengan 2016 Jumlah kecelakaan di Ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan KM 15 sebanyak 332 kejadian, Faktor terbanyak penyebab kecelakaan yaitu faktor jalan dan lingkungan sebanyak 98 kejadian (43.95%), Berdasarkan tipe tabrakannya karakteristik yang banyak terjadi yaitu DS (Depan Samping) sebanyak 98 kejadian kecelakaan, berdasarkan jenis kelamin yang terlibat kecelakaan adalah laki-laki sebanyak 222 orang (65.30%) dan Jumlah kecelakaan berdasarkan waktu kejadian terbanyak pada waktu pagi hari 31,63% 3)Sepanjang Ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan KM 15 termasuk jalan arteri primer kelas 1 berdasarkan pasal 19 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan jarak pandang henti (Jh) 106,510 m, dan Jarak pandang menyiap di jalan aman karena memenuhi jarak pandang menyiap rencana (Jd) 437,65 m. 3)Nilai indeks kondisi perkerasan (PCI) pada ruas jalan Yogyakarta – Magelang KM 11 sampai dengan KM 15,didapat sebesar 87 %,maka jalan ini tergolong sangat baik atau very good. Akan tetapi sebagian tempat atau stasioning masih ada kerusakan, yang berpotensi menyebabkan kecelakaaan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectKESELAMATANen_US
dc.subjectKARAKTERISTIK KECELAKAANen_US
dc.subjectPERENCANAAN ALINEMEN HORISONTALen_US
dc.subjectPAVEMENT CONDITION INDEXen_US
dc.subjectYOGYAKARTAen_US
dc.titleINSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA-MAGELANG KM 11 SAMPAI DENGAN KM 15en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record