Show simple item record

dc.contributor.advisorMANDIYO PRIYO
dc.contributor.advisorYOGA APRIYANTO HARSONO
dc.contributor.authorSARI, IMA MAYA
dc.date.accessioned2017-06-13T02:48:48Z
dc.date.available2017-06-13T02:48:48Z
dc.date.issued2017-05-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10895
dc.description.abstractPelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Semakin besar suatu proyek, menyebabkan semakin banyak juga masalah yang ada dan harus dihadapi. Mulai dari perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, biaya, waktu, peralatan dan lain sebagainya, sampai pada pelaksanaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga penambahan jam lembur di peroleh biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan 1 jam kerja lembur dengan durasi crashing 130,20 hari dan total biaya sebesar Rp23.19.029.278.238,88. Sedangkan untuk ketiga penambahan tenaga kerja didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja akibat durasi dari waktu lembur 3 jam dengan durasi crashing 118,04 hari dengan biaya total sebesar Rp Rp16.033.588.925,55. Berdasarkan penambahan jam lembur dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja, penambahan tenaga kerja lebih efektif dan efisien karena dengan durasi yang sama biaya proyek lebih murah di bandingkan dengan penambahan jam lembur di lihat dari segi durasi dan biayanya. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.description.sponsorshipPelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Semakin besar suatu proyek, menyebabkan semakin banyak juga masalah yang ada dan harus dihadapi. Mulai dari perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, biaya, waktu, peralatan dan lain sebagainya, sampai pada pelaksanaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari ketiga penambahan jam lembur di peroleh biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan 1 jam kerja lembur dengan durasi crashing 130,20 hari dan total biaya sebesar Rp23.19.029.278.238,88. Sedangkan untuk ketiga penambahan tenaga kerja didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja akibat durasi dari waktu lembur 3 jam dengan durasi crashing 118,04 hari dengan biaya total sebesar Rp Rp16.033.588.925,55. Berdasarkan penambahan jam lembur dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja, penambahan tenaga kerja lebih efektif dan efisien karena dengan durasi yang sama biaya proyek lebih murah di bandingkan dengan penambahan jam lembur di lihat dari segi durasi dan biayanya. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectJAM LEMBUR DAN TENAGA KERJAen_US
dc.subjectWAKTU DAN BIAYAen_US
dc.subjectPEMBANGUNAN GEDUNGen_US
dc.titleSTUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE DURATION COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PDT KEMENTRIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI JLN TMP KALIBATA NO. 17 JAKARTA SELATAN 12750)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record