Show simple item record

dc.contributor.advisorSRI ATMAJA PJNNR
dc.contributor.advisorDIAN SETIAWAN
dc.contributor.authorUTAMI, PRAMITA NIKI
dc.date.accessioned2017-06-13T06:09:08Z
dc.date.available2017-06-13T06:09:08Z
dc.date.issued2017-05-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10927
dc.description.abstractSalah satu cadangan batu bara terbesar terdapat di Kabupaten Banyuasin. Banyaknya cadangan SDA di Kabupaten Banyuasin tersebut berdampak pada pembangunan perusahaan baru serta lapangan pekerjaan baru di Kabupaten Banyuasin, sehingga terjadi “Bangkitan dan Tarikan Perjalanan” atau pergerakan arus lalulintas penumpang dan barang di Kabupaten Banyuasin. Sehingga perlu adanya rencana pembangunan jalur ganda kereta api lintas layanan Betung – Sumber Agung, Sumatera Selatan akan melewati empat stasiun, antara lain Stasiun Betung, Stasiun Supat, Stasiun Babat Supat, dan Stasiun Sumber Agung. Pada perencanan pembangunan jalur ganda kereta api dibutuhkan pola pengoperasian guna penyusunan konsep rencana operasi yang akan menjadi pedoman dalam merencanakan operasi kereta api selengkapnya. Analisis kajian pola operasi kereta api lintas layanan Betung – Sumber Agung direncanakan menggunakan data sekunder hasil koordinasi dengan instansi terkait, serta berdasarkan acuan Peraturan Menteri 43 Tahun 2011, Undang – undang No.23 Tahun 2007, dan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2009. Kajian pola operasi kereta api mempertimbangkan tipikal tata letak dan panjang jalur di stasiun, pengaturan lalu lintas kereta api di stasiun, dan rute – rute perjalanan kereta api di Stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengoperasian jalur ganda kereta api lintas layanan Betung – Sumber Agung pada stasiun Betung memiliki 6 jalur, 10 rute yang terbentuk, 8 rute terpakai, memiliki ratio rute konflik 0,719, dan tingkat pembebanan rute 0,736. Pada Stasiun Supat memiliki 4 jalur, 4 rute yang terbentuk, 2 rute yang terpakai, memiliki ratio konflik 0,500, dan tingkat pembebanan rute 0,500. Pada Stasiun Babat Supat memiliki 4 jalur, 4 rute yang terbentuk, 2 rute yang terpakai, memiliki ratio konflik 0,500, dan tingkat pembebanan rute 0,500. Pada Stasiun Sumber Agung memiliki 4 jalur, 4 rute yang terbentuk, semua rute terpakai, memiliki ratio konflik 0,500, dan tingkat pembebanan rute 0,391.en_US
dc.description.sponsorshipSalah satu cadangan batu bara terbesar terdapat di Kabupaten Banyuasin. Banyaknya cadangan SDA di Kabupaten Banyuasin tersebut berdampak pada pembangunan perusahaan baru serta lapangan pekerjaan baru di Kabupaten Banyuasin, sehingga terjadi “Bangkitan dan Tarikan Perjalanan” atau pergerakan arus lalulintas penumpang dan barang di Kabupaten Banyuasin. Sehingga perlu adanya rencana pembangunan jalur ganda kereta api lintas layanan Betung – Sumber Agung, Sumatera Selatan akan melewati empat stasiun, antara lain Stasiun Betung, Stasiun Supat, Stasiun Babat Supat, dan Stasiun Sumber Agung. Pada perencanan pembangunan jalur ganda kereta api dibutuhkan pola pengoperasian guna penyusunan konsep rencana operasi yang akan menjadi pedoman dalam merencanakan operasi kereta api selengkapnya. Analisis kajian pola operasi kereta api lintas layanan Betung – Sumber Agung direncanakan menggunakan data sekunder hasil koordinasi dengan instansi terkait, serta berdasarkan acuan Peraturan Menteri 43 Tahun 2011, Undang – undang No.23 Tahun 2007, dan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2009. Kajian pola operasi kereta api mempertimbangkan tipikal tata letak dan panjang jalur di stasiun, pengaturan lalu lintas kereta api di stasiun, dan rute – rute perjalanan kereta api di Stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengoperasian jalur ganda kereta api lintas layanan Betung – Sumber Agung pada stasiun Betung memiliki 6 jalur, 10 rute yang terbentuk, 8 rute terpakai, memiliki ratio rute konflik 0,719, dan tingkat pembebanan rute 0,736. Pada Stasiun Supat memiliki 4 jalur, 4 rute yang terbentuk, 2 rute yang terpakai, memiliki ratio konflik 0,500, dan tingkat pembebanan rute 0,500. Pada Stasiun Babat Supat memiliki 4 jalur, 4 rute yang terbentuk, 2 rute yang terpakai, memiliki ratio konflik 0,500, dan tingkat pembebanan rute 0,500. Pada Stasiun Sumber Agung memiliki 4 jalur, 4 rute yang terbentuk, semua rute terpakai, memiliki ratio konflik 0,500, dan tingkat pembebanan rute 0,391.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPOLA OPERASIen_US
dc.subjectTIPIKAL TATA LETAK DAN PANJANG JALURen_US
dc.subjectPENGATURAN LALU LINTASen_US
dc.subjectRUTE-RUTE PERJALANAN KERETA APIen_US
dc.titleSTUDI POLA OPERASI JALUR KERETA API GANDA LINTAS LAYANAN BETUNG – SUPAT – BABAT SUPAT – SUMBER AGUNGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record