Show simple item record

dc.contributor.advisorPUJI HARSANTO
dc.contributor.advisorJAZAUL IKHSAN
dc.contributor.authorFIRDAUS, M. RIZKI
dc.date.accessioned2017-06-14T01:49:28Z
dc.date.available2017-06-14T01:49:28Z
dc.date.issued2017-05-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10952
dc.description.abstractPilar adalah bagian struktur jembatan yang sangat penting, Karena pilar mendistribusikan beban yang diterima jembatan ke pondasi. Sehingga jika kestabilan pilar terganggu, maka jembatan juga akan terganggu kestabilannya. Adanya pilar tersebut menyebabkan perubahan karakteristik aliran seperti kecepatan aliran dan turbulensi, sehingga menimbulkan perubahan transpor sedimen dan terjadinya gerusan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan simulasi model matematik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 2,5 m dan dengan kondisi aliran subkritik dan aliran seragam, slope saluran 0,004 menggunakan debit aliran Q= 0,00448 m3 /detik, kedalaman aliran 0,0245 m, dengan angka manning 0,0115 dan material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50 =0,975 mm. Hasil penelitian menunjukkan gerusan maksimum terjadi pada sisi samping pilar persegi dengan kedalaman gerusan 3 cm sedangkan kedalaman gerusan pada sisi samping pilar lingkaran sebesar 1,5 cm. Gerusan tersebut terjadi karena pengaruh perubahan pola aliran di sekitar pilar. Kecepatan aliran terbesar pada pilar yaitu 0,571 m/s dan kecepatan terendah pada pilar bernilai 0,163 m/s. Dilihat dari kedalaman gerusan, pilar lingkaran memiliki gerusan yang lebih kecil sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan bentuk pilar jembatan di lapangan. Jika hasil model matematik dibandingkan dengan model fisik, untuk kecepatan aliran dan pola aliran relatif sama, tetapi untuk kedalaman gerusan dan pola gerusan berbeda dimana perbedaan. Kata kunci : Pilar Jembatan, Gerusan Lokal, Model Matematik, iRIC:Nays2DH 1.0en_US
dc.description.sponsorshipPilar adalah bagian struktur jembatan yang sangat penting, Karena pilar mendistribusikan beban yang diterima jembatan ke pondasi. Sehingga jika kestabilan pilar terganggu, maka jembatan juga akan terganggu kestabilannya. Adanya pilar tersebut menyebabkan perubahan karakteristik aliran seperti kecepatan aliran dan turbulensi, sehingga menimbulkan perubahan transpor sedimen dan terjadinya gerusan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan simulasi model matematik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 2,5 m dan dengan kondisi aliran subkritik dan aliran seragam, slope saluran 0,004 menggunakan debit aliran Q= 0,00448 m3 /detik, kedalaman aliran 0,0245 m, dengan angka manning 0,0115 dan material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50 =0,975 mm. Hasil penelitian menunjukkan gerusan maksimum terjadi pada sisi samping pilar persegi dengan kedalaman gerusan 3 cm sedangkan kedalaman gerusan pada sisi samping pilar lingkaran sebesar 1,5 cm. Gerusan tersebut terjadi karena pengaruh perubahan pola aliran di sekitar pilar. Kecepatan aliran terbesar pada pilar yaitu 0,571 m/s dan kecepatan terendah pada pilar bernilai 0,163 m/s. Dilihat dari kedalaman gerusan, pilar lingkaran memiliki gerusan yang lebih kecil sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan bentuk pilar jembatan di lapangan. Jika hasil model matematik dibandingkan dengan model fisik, untuk kecepatan aliran dan pola aliran relatif sama, tetapi untuk kedalaman gerusan dan pola gerusan berbeda dimana perbedaan. Kata kunci : Pilar Jembatan, Gerusan Lokal, Model Matematik, iRIC:Nays2DH 1.0en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPILARen_US
dc.subjectGERUSAN LOKALen_US
dc.subjectMODEL MATEMATIKen_US
dc.subjectIRIC : NAYS2DH 1.0en_US
dc.titleANALISIS NUMERIK GERUSAN LOKAL PADA PILAR (STUDI KASUS PILAR PERSEGI DAN PILAR LINGKARAN ALIRAN SUBKRITIK)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record