Show simple item record

dc.contributor.advisorAGUS SETYO MUNTOHAR
dc.contributor.advisorANITA WIDIANTI
dc.contributor.authorPRATAMA, NURVIA MITHA
dc.date.accessioned2017-06-14T04:22:58Z
dc.date.available2017-06-14T04:22:58Z
dc.date.issued2017-05-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10991
dc.description.abstractCurah hujan yang tinggi di Indonesia menyebabkan kondisi lereng di beberapa wilayah Indonesia sering mengalami kelongsoran. Kelongsoran tersebut terjadi karena disebabkan oleh infiltrasi hujan ke dalam tanah sehingga pori-pori tanah terisi air. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya tekanan air pori pada tanah dan membuat stabilitas lereng berkurang, maka dari itu dibutuhkan penelitian untuk melihat seberapa besar efek curah hujan terhadap stabilitas lereng karena adanya proses infiltrasi pada tanah, berbagai rangkaian pengujian seperti uji kurva retensi air tanah, uji kapasitas infiltrasi dan uji triaxial telah dilakukan pada penelitian ini, serta analisis perubahan tekanan air pori dengan pemodelan numerik software HYDRUS 1D untuk mendapatkan nilai faktor aman dan stabilitas lereng. Lereng timbunan pada gedung B AR Fachruddin dikategorikan dalam stabil karena nilai faktor amannya melebihi 1, nilai faktor aman terbesar yaitu 30 pada permukaan tanah, intensitas curah tertinggi terjadi pada hari ke 16 dimana menurunkan nilai faktor aman menjadi 19 pada permukaan tanah, Variasi nilai faktor aman untuk lereng bergantung pada kedalaman tanah, semakin tinggi nilai kedalaman tanah maka nilai dari faktor aman untuk lereng semakin menurun, nilai faktor aman terkecil terjadi pada kedalaman 2.5 m yaitu sebesar 2.04 dan nilai faktor aman terbesar terjadi pada kedalaman 0.5m yaitu 4.02. Nilai faktor aman untuk lereng dari hasil pembacaan curah hujan alat raingauge dengan pembacaan curah hujan TRMM-NASA tidak jauh berbeda.en_US
dc.description.sponsorshipCurah hujan yang tinggi di Indonesia menyebabkan kondisi lereng di beberapa wilayah Indonesia sering mengalami kelongsoran. Kelongsoran tersebut terjadi karena disebabkan oleh infiltrasi hujan ke dalam tanah sehingga pori-pori tanah terisi air. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya tekanan air pori pada tanah dan membuat stabilitas lereng berkurang, maka dari itu dibutuhkan penelitian untuk melihat seberapa besar efek curah hujan terhadap stabilitas lereng karena adanya proses infiltrasi pada tanah, berbagai rangkaian pengujian seperti uji kurva retensi air tanah, uji kapasitas infiltrasi dan uji triaxial telah dilakukan pada penelitian ini, serta analisis perubahan tekanan air pori dengan pemodelan numerik software HYDRUS 1D untuk mendapatkan nilai faktor aman dan stabilitas lereng. Lereng timbunan pada gedung B AR Fachruddin dikategorikan dalam stabil karena nilai faktor amannya melebihi 1, nilai faktor aman terbesar yaitu 30 pada permukaan tanah, intensitas curah tertinggi terjadi pada hari ke 16 dimana menurunkan nilai faktor aman menjadi 19 pada permukaan tanah, Variasi nilai faktor aman untuk lereng bergantung pada kedalaman tanah, semakin tinggi nilai kedalaman tanah maka nilai dari faktor aman untuk lereng semakin menurun, nilai faktor aman terkecil terjadi pada kedalaman 2.5 m yaitu sebesar 2.04 dan nilai faktor aman terbesar terjadi pada kedalaman 0.5m yaitu 4.02. Nilai faktor aman untuk lereng dari hasil pembacaan curah hujan alat raingauge dengan pembacaan curah hujan TRMM-NASA tidak jauh berbeda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectSTABILITAS LERENGen_US
dc.subjectFAKTOR AMANen_US
dc.subjectINTENSITAS CURAH HUJANen_US
dc.subjectTEKANAN AIR PORI NEGATIFen_US
dc.titleANALISIS INFILTRASI AIR HUJAN DAN STABILITAS LERENG PADA TANAH BERPASIRen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record