Show simple item record

dc.contributor.advisorPUJI HARSANTO
dc.contributor.advisorJAZAUL IKHSAN
dc.contributor.authorWIDIYASTUTY, SEPTIYA
dc.date.accessioned2017-06-14T06:25:36Z
dc.date.available2017-06-14T06:25:36Z
dc.date.issued2017-04-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11002
dc.description.abstractPilar jembatan merupakan konstruksi beton bertulang menumpu di atas fondasi tiang-tiang pancang dan terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemikul antara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan. Pilar jembatan merupakan bagian jembatan yang berhubungan secara langsung dengan sungai yang dapat menyebabkan perubahan pola aliran sehingga dapat terjadi gerusan lokal. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan simulasi model fisik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 5 m dan tinggi 0,4 m dengan kondisi aliran subkritik, menggunakan debit aliran Q= 0,0044 m3 /detik, kedalaman aliran 0,0245 m. material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50 =0,975 mm. Hasil penelitian menunjukkan gerusan maksimum terjadi pada sisi samping pilar kapsul dengan kedalaman gerusan 4,4 cm sedangkan kedalaman gerusan pada sisi samping pilar tajam sebesar 3,4 cm. Gerusan tersebut terjadi karena pengaruh perubahan pola aliran di sekitar pilar. Kecepatan aliran terbesar pada pilar kapsul yaitu 0,565 m/s dan kecepatan aliran terendah pada pilar kapsul sesesar 0,247 m/s sedangkan kecepatan aliran terbesar pada pilar tajam yaitu 0,435 m/s dan kecepatan terendah pada pilar tajam bernilai 0,181 m/s. Dilihat dari kedalaman gerusan, pilar tajam memiliki gerusan yang lebih kecil sehingga pilar tajam dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan bentuk pilar jembatan di lapangan.en_US
dc.description.sponsorshipPilar jembatan merupakan konstruksi beton bertulang menumpu di atas fondasi tiang-tiang pancang dan terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemikul antara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan. Pilar jembatan merupakan bagian jembatan yang berhubungan secara langsung dengan sungai yang dapat menyebabkan perubahan pola aliran sehingga dapat terjadi gerusan lokal. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan simulasi model fisik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 5 m dan tinggi 0,4 m dengan kondisi aliran subkritik, menggunakan debit aliran Q= 0,0044 m3 /detik, kedalaman aliran 0,0245 m. material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50 =0,975 mm. Hasil penelitian menunjukkan gerusan maksimum terjadi pada sisi samping pilar kapsul dengan kedalaman gerusan 4,4 cm sedangkan kedalaman gerusan pada sisi samping pilar tajam sebesar 3,4 cm. Gerusan tersebut terjadi karena pengaruh perubahan pola aliran di sekitar pilar. Kecepatan aliran terbesar pada pilar kapsul yaitu 0,565 m/s dan kecepatan aliran terendah pada pilar kapsul sesesar 0,247 m/s sedangkan kecepatan aliran terbesar pada pilar tajam yaitu 0,435 m/s dan kecepatan terendah pada pilar tajam bernilai 0,181 m/s. Dilihat dari kedalaman gerusan, pilar tajam memiliki gerusan yang lebih kecil sehingga pilar tajam dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan bentuk pilar jembatan di lapangan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectGERUSAN LOKALen_US
dc.subjectMODEL FISIKen_US
dc.subjectPIVen_US
dc.subjectPOLA ALIRANen_US
dc.titleANALISIS MODEL FISIK TERHADAP GERUSAN LOKAL PADA PILAR JEMBATAN (STUDI KASUS PILAR KAPSUL DAN PILAR TAJAM PADA ALIRAN SUBKRITIK)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record