Show simple item record

dc.contributor.advisorAL HASIBI, RAHMAT ADIPRASETYA
dc.contributor.advisorCHAMIM, ANNA NUR NAZILAH
dc.contributor.authorPANATAS, LEGENDARIS LUHGAWE
dc.date.accessioned2017-06-15T02:43:56Z
dc.date.available2017-06-15T02:43:56Z
dc.date.issued2017-05-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11042
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini juga berdampak pada peningkatan pasokan energi listrik ke konsumen. Hal yang menyebabkan semakin meningkatnya energi yang di pasok ke konsumen adalah semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dalam dunia teknologi baik di bidang usaha, industri, maupun rumah tangga. Maka dari itu di butuhkan suatu sistem distribusi yang benar-benar handal dalam menjaga kontinuitas tenaga listrik ke konsumen, untuk menjaga kontinuitas tersebut di butuhkan suatu penanganan khusus seperti perbaikan dan pemeliharaan berskala besar dan penanganan yang cepat jika terjadi gangguan, hal semacam ini akan meminimalisir dari gangguan yang ada pada jaringan sistem distribusi. Beberapa parameter yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat keandalan suatu sistem distribusi yaitu dengan menggunakan metode SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), dimana pada hasil analisa perhitungan yang di dapat pada nilai SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), di bandingkan dengan standar yang digunakan yaitu standar keandalan SPLN 68-2 1986 , standar IEEE std 1366-2003, standar world class company (WCC) dan world class service (WCS). Berdasarkan perhitungan dan analisa bahwa indek keandalan yang diperoleh pada tahun 2015 tidak dapat dikatakan handal, karena nilai hasil perhitungan dan analisis SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), yang di peroleh tidak sesuai dengan standar standar IEEE std 1366-2003, standar world class company (WCC) dan world class service (WCS). Untuk itu perlu adanya penanganan khusus seperti perbaikan dan pemeliharaan. Sedangkan untuk tahun 2016 dari hasil perhitungan dan analisis SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) yang di hasilkan bahwa indek keandalan pada tahun 2016 dapat di katakan handal karena melihat dari acuan nilai per feeder yang sudah memenuhi semua standar yang digunakan.en_US
dc.description.sponsorshipPertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini juga berdampak pada peningkatan pasokan energi listrik ke konsumen. Hal yang menyebabkan semakin meningkatnya energi yang di pasok ke konsumen adalah semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dalam dunia teknologi baik di bidang usaha, industri, maupun rumah tangga. Maka dari itu di butuhkan suatu sistem distribusi yang benar-benar handal dalam menjaga kontinuitas tenaga listrik ke konsumen, untuk menjaga kontinuitas tersebut di butuhkan suatu penanganan khusus seperti perbaikan dan pemeliharaan berskala besar dan penanganan yang cepat jika terjadi gangguan, hal semacam ini akan meminimalisir dari gangguan yang ada pada jaringan sistem distribusi. Beberapa parameter yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat keandalan suatu sistem distribusi yaitu dengan menggunakan metode SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), dimana pada hasil analisa perhitungan yang di dapat pada nilai SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), di bandingkan dengan standar yang digunakan yaitu standar keandalan SPLN 68-2 1986 , standar IEEE std 1366-2003, standar world class company (WCC) dan world class service (WCS). Berdasarkan perhitungan dan analisa bahwa indek keandalan yang diperoleh pada tahun 2015 tidak dapat dikatakan handal, karena nilai hasil perhitungan dan analisis SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), yang di peroleh tidak sesuai dengan standar standar IEEE std 1366-2003, standar world class company (WCC) dan world class service (WCS). Untuk itu perlu adanya penanganan khusus seperti perbaikan dan pemeliharaan. Sedangkan untuk tahun 2016 dari hasil perhitungan dan analisis SAIDI (System Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) yang di hasilkan bahwa indek keandalan pada tahun 2016 dapat di katakan handal karena melihat dari acuan nilai per feeder yang sudah memenuhi semua standar yang digunakan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectKEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIKen_US
dc.subjectRELIABILITY INDEX ASSESMENTen_US
dc.subjectSPLNen_US
dc.subjectIEEEen_US
dc.subjectWCC DAN WCSen_US
dc.subjectSAIFIen_US
dc.subjectSAIDIen_US
dc.subjectCAIDIen_US
dc.subjectASAIen_US
dc.subjectASUIen_US
dc.titleANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI RAYON JATIBARANGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record