Show simple item record

dc.contributor.advisorWIYAGI, RAMA OKTA
dc.contributor.advisorCHAMIM, ANNA NUR NAZILAH
dc.contributor.authorPERDANA, RISKA
dc.date.accessioned2017-06-15T02:58:49Z
dc.date.available2017-06-15T02:58:49Z
dc.date.issued2017-05-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11047
dc.description.abstractTransformator merupakan bagian peralatan listrik yang sangat penting dalam sistem pembangkitan listrik dimana tegangan keluaran dari generator pembangkitan ditingkatkan levelnya sebelum ditransmisikan ke beban. Apabila terjadi kerusakan pada transformator, maka hal tersebut dapat berpengaruh besar terhadap kelancaran operasi pembangkitan dan transmisi dari pembangkit ke beban. Oleh karena itu, dibutuhkan monitoring dan pemeliharaan secara berkala pada transformator, termasuk pada sistem isolasi di dalam transformator itu sendiri. Berdasar hasil analisa, pada hasil pengujian transformator T32 dan T31, rata-rata gas terlarut yang dihasilkan pada minyak transformator T31 sangat tinggi di bandingkan dengan batasan kondisi yang ada. Peningkatan gas CO dan CO2 mengindikasikan tingkat deteriosasi isolasi kertas (selulosa) yang tinggi terjadi pada transformator T31. Sementara itu, pada gas individual lain seperti metana, etana dan etilen memiliki konsentrasi yang jauh lebih rendah dibanding dengan batas normalnya. Berdasar hasil analisa dapat diketahui bahwa pada transformator T32 dan T31, pengujian DGA menunjukkan konsentrasi air dalam minyak transformator mengalami flukstuasi atau perubahan yang tidak stabil. Air yang berasal dari luar transformator kemungkinan terkontaminasi dalam minyak transformator sebagai akibat terjadinya kebocoran pada bagian gasket transformator atau bagian dehydrating breather konservator.en_US
dc.description.sponsorshipTransformator merupakan bagian peralatan listrik yang sangat penting dalam sistem pembangkitan listrik dimana tegangan keluaran dari generator pembangkitan ditingkatkan levelnya sebelum ditransmisikan ke beban. Apabila terjadi kerusakan pada transformator, maka hal tersebut dapat berpengaruh besar terhadap kelancaran operasi pembangkitan dan transmisi dari pembangkit ke beban. Oleh karena itu, dibutuhkan monitoring dan pemeliharaan secara berkala pada transformator, termasuk pada sistem isolasi di dalam transformator itu sendiri. Berdasar hasil analisa, pada hasil pengujian transformator T32 dan T31, rata-rata gas terlarut yang dihasilkan pada minyak transformator T31 sangat tinggi di bandingkan dengan batasan kondisi yang ada. Peningkatan gas CO dan CO2 mengindikasikan tingkat deteriosasi isolasi kertas (selulosa) yang tinggi terjadi pada transformator T31. Sementara itu, pada gas individual lain seperti metana, etana dan etilen memiliki konsentrasi yang jauh lebih rendah dibanding dengan batas normalnya. Berdasar hasil analisa dapat diketahui bahwa pada transformator T32 dan T31, pengujian DGA menunjukkan konsentrasi air dalam minyak transformator mengalami flukstuasi atau perubahan yang tidak stabil. Air yang berasal dari luar transformator kemungkinan terkontaminasi dalam minyak transformator sebagai akibat terjadinya kebocoran pada bagian gasket transformator atau bagian dehydrating breather konservator.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPENGUJIAN DGA (DISSOLVED GAS ANALYSIS)en_US
dc.subjectKANDUNGAN GAS TERLARUTen_US
dc.subjectCO, CO2, CH4, C2H6, C2H4en_US
dc.subjectAIRen_US
dc.subjectASETILENen_US
dc.titleANALISIS HASIL PENGUJIAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISSOLVED GAS ANALYSIS (DGA) PADA TRANSFORMATOR TENAGA UNIT T.32 DAN T.31 DI PT. INDONESIA POWER UPJP KAMOJANGen_US
dc.typeThesis SKR 046en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record