Show simple item record

dc.contributor.advisorNURMANDI, ACHMAD
dc.contributor.authorSANAHDI, RIFKI
dc.date.accessioned2017-06-15T04:08:04Z
dc.date.available2017-06-15T04:08:04Z
dc.date.issued2017-05-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11063
dc.description.abstractE-procurement merupakan bagian dari reformasi birokrasi, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa. peruntukan yang paling substansial dari e-procurement adalah demi menggapai unsur good governance dalam institusi pemerintah. Jawa Timur sebagai salah satu di antara lima provinsi pertama yang menerapkan sistem e-procurement dalam pemerintahannya. Idelanya, Jawa Timur memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak mampu dimiliki oleh provinsi-provinsi lain dalam hal pengadaan barang dan jasa secra elektronik. Pengadaan alat kesehatan menjadi begitu penting untuk ditelusuri perkembangannya, mengingat alat kesehtan berhubungan langsung dengan nyawa manusia. sehingga dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengevaluasi bagaimana pengadaan alat kesehatan di provinsi jawa Timur dengan menjadikan LPSE dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai unit analisis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi pustaka. Wawancara penulis tujukan kepada pihak LPSE dan Dinas Kesehatan. Selain itu juga wawancara penulis ajikan kepada pihak yang disarankan oleh LPSE untuk diwawancarai seperti POKJA dan PPK. Dalam penelitian ini, observasi lapangan penulis gunakan guna melihat dan mengevaluasi bagaimana model institusi pengadaan barang dan jasa melalui sistem elektronik. Studi pustaka penulis jadikan sebagai data pendukung yang penulis dapatkan dari jurnal, berita online dan website pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menemukan beberapa temuan penting yang disandarkan pada teori Prof K V Thai tentang indikator-indikator dalam mengukur kualitas pengadaan barang dan jasa. Secara umum, pelaksanaan alat kesehatan di Jawa Timur sepanjang tahun 2015 berjalan lancar. Hal tersebut dibuktikan dengan absennya kasus-kasus KKN maupun tertundanya pengadaan dikarenakan kesalahan prosedur. Hanya saja masih terdapat beberapa kendala-kendala baik dari internal maupun eksternal. Kendala internal datang dari kemampuan SDM dalam mengelola IT, institusi yang tidak berdiri sendiri serta tidak terintegrasi. Kendala eksternal umumnya berasal dari padamnya listrik dari pihak PLN dan gangguan sinyal internet dari Telkom.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectevaluasi, e-procurement, alat kesehatan.en_US
dc.titleEVALUASI E-PROCUREMENT PADA PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATANen_US
dc.title.alternativeStudi Kasus LPSE dan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Tahun 2015)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 323en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record