Show simple item record

dc.contributor.advisorBAGUS SOEBANDONO
dc.contributor.advisorHAKAS PRAYUDA
dc.contributor.authorFIRMANSYAH, ANGGA ADHITYA
dc.date.accessioned2017-06-16T03:54:32Z
dc.date.available2017-06-16T03:54:32Z
dc.date.issued2017-05-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11121
dc.description.abstractSistem pracetak akan berbeda dengan sistem beton monolit konvensional yang tergantung pada metode pelaksanaan dari mulai pabrikasi, penyatuaan, pemasanganya dan ditentukan oleh para ahli untuk teknis perilaku pracetak dalam hal penyambungan antar elemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola retak, nilai kekakuan, nilai daktilitas, nilai disipasi energy dan nilai tegangan regangan, sehingga diharapkan mampu menjadi acuan perbandingan dengan konidisi di lapangan. Penelitian ini dibuat pemodelan menggunakan software ABAQUS. Bentuk variasi yang digunakan dalam kajian ini variasi kolom pada sambungan balok kolom pracetak. . Nilai tegangan yang didapat pada benda uji satu sebesar 13,9155 N/mm dan regangan sebesar 0,01799, benda uji dua didapat nilai tegangan sebesar 2,8800 N/mm dan regangan 0,00227. Nilai daktilitas kolom benda uji satu sebesar 0,00658 dan benda uji dua sebesar 0,215. Hasil analisis pada pada variasi kolom sambungan balok kolom precast pada saat kondisi leleh benda uji satu beban mencapai 7,525 kN, lendutan 4,22598 mm dan benda uji dua beban sebesar 8,100 kN, lendutan sebesar 11,9533 mm untuk beban maksimum benda uji satu 15,5 kN, lendutan 33,8647 mm dan pada benda uji dua beban maksimum 15,5 kN, lendutan 31,426 mm, hasil kekakuan yang didapat benda uji satu 1780,685 N/mm dan pada benda uji dua 677,6541 N/mm ini merupakan beban praretak pada benda uji. Hasil disipasi energy benda uji satu didapat 5878,508 Joule dan pada benda uji dua ketika beban lateral maksimum mencaai 5277,0077 joule. Pola retak pada benda uji satu terjadi awal retak di beban 0,3 ton selanjutnya retak geser mulai terbentuk pada saat mencpai beban 0,7 Ton dan beban maksimal tercapai pada beban 1,55 Ton, benda uji dua menunjukan pola retak awal di beban 0,5 Ton, selanjutnya retak geser mulai terbentuk pada saat mencpai beban 0,81 Ton dan pada bean 1,55 sudah mencapai kondisi plastisnya.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectBalok Kolom, Sambungan Precast, Modelling, ABAQUSen_US
dc.titleSTUDI NUMERIK SAMBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PRECAST EKSTERIOR DENGAN VARIASI KOLOM MENGGUNAKAN PEMBEBANAN STATIKen_US
dc.typeThesis SKR 0186en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record