dc.contributor.advisor | EMIL ADLY | |
dc.contributor.advisor | ANITA RAHMAWATI | |
dc.contributor.author | HAYATI, AFIF GHINA | |
dc.date.accessioned | 2017-06-16T04:07:33Z | |
dc.date.available | 2017-06-16T04:07:33Z | |
dc.date.issued | 2017-05-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11123 | |
dc.description.abstract | Semakin banyaknya industri yang berjalan dibidang industri baja, maka akan semakin banyak pula limbah baja yang dihasilkan. Limbah baja (steel slag) merupakan limbah hasil peleburan baja dan besi bekas yang termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang menjadi salah satu masalah lingkungan yang harus dipikirkan pemanfaatan limbah tersebut untuk mengurangi dampak buruk akibat pencemaran lingkungan yang ditimbulkan. Steel slag memiliki sifat fisis yang menyerupai natural agregat, oleh karena itu steel slag dapat dimanfaatkan sebagai pengganti agregat dalam membuat suatu perkerasan. Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, steel slag merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk perkerasan jalan.
Pada penelitian ini digunakan steel slag tertahan saringan 1/2” dan 3/8” sebanyak 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dengan kadar aspal optimum (KAO) 6%. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji marshall.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa steel slag dapat dijadikan sebagai pengganti natural agregat. Dilihat dari sifat fisis steel slag yang mempunyai nilai abrasi sebesar 27,8% dan hasil ini menunjukkan bahwa steel slag memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan dengan natural agregat. Pengaruh penggantian agregat dengan steel slag pada campuran AC-WC terhadap karakteristik Marshall terlihat dari semua nilai karakteristik Marshall seperti stabilitas, VFA, VIM. VMA, Flow, dan MQ yang memenuhi spesifikasi. | en_US |
dc.description.sponsorship | Semakin banyaknya industri yang berjalan dibidang industri baja, maka akan semakin banyak pula limbah baja yang dihasilkan. Limbah baja (steel slag) merupakan limbah hasil peleburan baja dan besi bekas yang termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang menjadi salah satu masalah lingkungan yang harus dipikirkan pemanfaatan limbah tersebut untuk mengurangi dampak buruk akibat pencemaran lingkungan yang ditimbulkan. Steel slag memiliki sifat fisis yang menyerupai natural agregat, oleh karena itu steel slag dapat dimanfaatkan sebagai pengganti agregat dalam membuat suatu perkerasan. Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, steel slag merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk perkerasan jalan.
Pada penelitian ini digunakan steel slag tertahan saringan 1/2” dan 3/8” sebanyak 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dengan kadar aspal optimum (KAO) 6%. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji marshall.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa steel slag dapat dijadikan sebagai pengganti natural agregat. Dilihat dari sifat fisis steel slag yang mempunyai nilai abrasi sebesar 27,8% dan hasil ini menunjukkan bahwa steel slag memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan dengan natural agregat. Pengaruh penggantian agregat dengan steel slag pada campuran AC-WC terhadap karakteristik Marshall terlihat dari semua nilai karakteristik Marshall seperti stabilitas, VFA, VIM. VMA, Flow, dan MQ yang memenuhi spesifikasi. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | ASPHALT CONCRETE | en_US |
dc.subject | KARAKTERISTIK MARSHALL | en_US |
dc.subject | STEEL SLAG | en_US |
dc.title | PENGARUH PENGGUNAAN STEEL SLAG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERTAHAN SARINGAN 1/2” DAN 3/8” TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN AC-WC | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |