Show simple item record

dc.contributor.advisorHARIMURTI, SABTANTI
dc.contributor.authorPUTRI, FRICCILLIA DWI
dc.date.accessioned2017-06-19T04:21:29Z
dc.date.available2017-06-19T04:21:29Z
dc.date.issued2016-08-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11199
dc.description.abstractBoraks merupakan senyawa kimia turunan dari logam berat boron (B) dan biasa digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik. Penggunaan boraks sebagai bahan pengawet dalam makanan telah dilarang penggunaannya oleh pemerintah. Namun, kenyataannya masih banyak ditemukan penggunaan boraks dalam makanan salah satunya yaitu bakso tusuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar boraks yang terkandung dalam bakso tusuk. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui analisis kualitatif berupa uji waktu busuk, uji kertas tumerik dan uji nyala api. Sedangan untuk analisis kuantitatif menggunakan uji titrasi asam-basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso tusuk yang mengandung boraks akan bertahan selama lebih dari 3 hari danberdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif terhadap 34 sampel bakso tusuk, hampir seluruh pedagang menggunakan boraks pada produk bakso tusuk dengan kadar boraks tertinggi yaitu 6,13% dan kadar terendah yaitu 1,03%.en_US
dc.description.sponsorshipBoraks merupakan senyawa kimia turunan dari logam berat boron (B) dan biasa digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik. Penggunaan boraks sebagai bahan pengawet dalam makanan telah dilarang penggunaannya oleh pemerintah. Namun, kenyataannya masih banyak ditemukan penggunaan boraks dalam makanan salah satunya yaitu bakso tusuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar boraks yang terkandung dalam bakso tusuk. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui analisis kualitatif berupa uji waktu busuk, uji kertas tumerik dan uji nyala api. Sedangan untuk analisis kuantitatif menggunakan uji titrasi asam-basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso tusuk yang mengandung boraks akan bertahan selama lebih dari 3 hari danberdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif terhadap 34 sampel bakso tusuk, hampir seluruh pedagang menggunakan boraks pada produk bakso tusuk dengan kadar boraks tertinggi yaitu 6,13% dan kadar terendah yaitu 1,03%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectBAKSOen_US
dc.subjectBORAKSen_US
dc.subjectUJI WAKTU BUSUKen_US
dc.subjectUJI KERTAS TUMERIKen_US
dc.subjectUJI NYALA APIen_US
dc.subjectUJI TITRASI ASAM-BASAen_US
dc.titleANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BORAKS PADA BAKSO TUSUK DI WILAYAH SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 484en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record