Show simple item record

dc.contributor.advisorHAMAMI, TASMAN
dc.contributor.advisorKHILMIYAH, AKIF
dc.contributor.authorMUKAROMAH, SITI
dc.date.accessioned2017-06-19T07:05:12Z
dc.date.available2017-06-19T07:05:12Z
dc.date.issued2017-04-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11217
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an, 2) Problem psikologis peserta didik yang mengalami kesulitan membaca Al-Qur’an, dan 3) Upaya pendidik dalam mengahadapi problem psikologis peserta didiknya dalam membaca Al-Qur’an. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa SMPN di Kecamatan Sleman yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca Al- Qur’an. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data mengikuti model Miles dan Hiberman dibagi dalam 3 tahap, yakni reduksi data, display data, dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama pembelajaran membaca Al- Qur’an di SMP dilakukan dengan dua metode yaitu Iqra’ dan Qiroati. Pembelajaran membaca Al-Qur’an bagi yang sudah lancar dilakukan dengan cara menyimak satu persatu. Satu peserta didik membaca dengan disimak oleh peserta didik lainnya. Peserta didik langsung dianjurkan untuk membaca dan hanya dikoreksi ketika terdapat kesalahan. Bagi peserta didik yang belum begitu bisa membaca dibimbing dengan metode iqro’. Kedua, problem psikologis yang dihadapi peserta didik saat pembelajaran membaca Al-Qur’an yaitu: merasa cemas, merasa malas, bosan, merasa tertekan, tidak percaya diri, dan berusaha menghindar ketika disuruh membaca Al-Qur’an. Ketiga, guru tidak berupaya menghadapi kecemasan peserta didik dengan baik karena memandang kecemasan masih wajar, namun ada guru yang berusaha tetap tenang agar peserta didk tidak bertambah cemas saat membaca Al-Qur’an. Guru menghadapi kemalasan dengan cara memberikan motivasi dan sabar dengan selalu mengingatkan pentingnya membaca Al-Qur’an. Dalam hal menghadapi kebosanan, guru hanya mengingatkan pentingnya meluruskan niat membaca Al-Qur’an. Upaya guru untuk menghadapi perasaan tertekan yaitu dengan memberikan bantuan dan bimbingan bagi peserta didik yang belum lancar membaca Al-Qur’an. Upaya yang dilakukan guru dalam menghadapi rasa tidak percaya diri adalah berbeda antara satu guru dengan guru yang lain. Ada guru yang memberikan apresiasi terhadap proses membaca sehingga peserta didik merasa senang. Upaya yang dilakukan guru dalam menghadapi peserta didik yang menghindari tugas membaca Al-Qur’an adalah dengan tetap meminta peserta didik bersangkutan untuk membaca.en_US
dc.publisherMSI UMYen_US
dc.subjectPROBLEMATIKA PSIKOLOGIen_US
dc.subjectPESERTA DIDIK DAN PENDIDIKen_US
dc.titlePROBLEMATIKA PSIKOLOGIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN DI SMP NEGERI SE KECAMATAN SLEMANen_US
dc.typeThesis MSI 3 2017en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record