Show simple item record

dc.contributor.advisorBAHIROH, SITI
dc.contributor.authorFEBRIARDANI, ROHMATDANU
dc.date.accessioned2017-07-04T03:49:44Z
dc.date.available2017-07-04T03:49:44Z
dc.date.issued2017-05-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11306
dc.descriptionThe relationship of husband and wife is a relationship tied to marriage. In a marital relationship, there will be conflict. Conflicts in marital relationships can be due to disharmony of relationships. In dealing with conflicts of husband and wife there are various ways: it can be solved alone, with the help of close family, or with the help of family counseling. In dealing with Indonesian family conflicts, Ministry of Religious Affairs has a body that deals with family issues, namely the Advisory Board for Marriage, Disputes, and Divorce Settlements or abbreviated as BP4. BP4 provides counseling services at the sub-district and city or district levels. This research was conducted in BP4 City of Yogyakarta with consideration of divorce rate in Yogyakarta City which keep increasing. BP4 Yogyakarta is also as a reference BP4 KUA (Religious Affairs Office) in sub-district of City of Yogyakarta. This study aims to find out what conflicts often occur in husband and wife who consulted in BP4 City of Yogyakarta, to know the method often used by counselor in BP4 City of Yogyakarta, to find out what conditions determine the counselor in choosing counseling methods, and to know the factors that inhibit and support the counseling process. This research uses qualitative method by presenting data with analytic descriptive. The technique used are by interview, observation, and documentation. This study found that there are four sources of the main problems that are problematic in the relationship of husband and wife that is unrealized expectations, lack of understanding of the couple, loss of provision to build a family, and the unfaithfulness of married couples. BP4 City of Yogyakarta in carrying out counseling conducts assessment, intervention, and termination like counseling in general. The method used is Client Centered Therapy and for assessment using Concurrent Marital Counseling method. Counseling process in BP4 City of Yogyakarta is influenced by the clients themselves, the counselor who handles, and in terms of facilities.en_US
dc.description.abstractHubungan suami istri adalah hubungan yang terikat pada tali perkawinan dan pernikahan. Dalam hubungan suami istri akan terjadi konflik. Konflik dalam hubungan suami istri bisa di sebabkan karena ketidak harmonisan hubungan. Dalam menangani konfli suami istri ada berbagai cara. Bisa diselesaikan sendiri, dengan bantuan keluarga dekat, atau dengan bantuan konseling keluarga. Dalam menangani konflik keluarga Indonesia melalui Kementrian Agama memiliki satu badan yang menangani masalah-masalah keluarga yaitu Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Pwerkawinan atau disingkat BP4.BP4 memberikan layanan konseling di tingkat Kecamatan dan Kota atau Kabupaten. Penelitian ini dilakukan di BP4 Kota Yogyakarta dengan pertimbangan tingkat perceraian di Kota Yogyakarta terus meningkat. Kemudian BP4 Kota Yogyakarta sebagai rujukan BP4 KUA di kecamatan se Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui konflik apa yang sering terjadi pada suami istri yang berkonsultasi di BP4 Kota Yogyakarta. Kemudian untuk mengetahui Metode yang sering digunakan oleh Konselor di BP4 Kota Yogyakarta. Kemudian untuk mengetahui Kondisi apa yang menentukan konselor dalam memilih metode konseling . Kemudian untuk mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung proses konseing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif analitik. Teknik yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ada empat sumber masalah pokok yang menjadi masalah dalam hubungan suami isteri yaitu harapan yang tidak terealisasi, kurang pengertian terhadap pasangan, kelilangan ketetapan untuk membangun keluarga, dan ketidak setiaan pasangan suami isteri. Kemudian BP4 kota Yogyakarta dalam melaksanakan konseling melakukan asesmen, intervensi, dan terminasi seperti konseling pada umumnya. Metode yang digunakan adalah Client Centered Theraphy dan untuk asesmen digunakan metode Concurrent Marital Counseling. Proses konseling di BP4 Kota Yogyakarta dipengaruhi oleh diri klien sendiri, konselor yang menangani, dan dari segi fasilitas.en_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectMetode Konseling,Konflik,dan Suami Istri. Counseling methods, conflict, and husband and wifeen_US
dc.titlePENERAPAN METODE KONSELING ISLAMI DALAM MENANGANI KONFLIK SUAMI ISTERI DI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FAI 109en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record