Show simple item record

dc.contributor.advisorMUHAMMAD, ALI
dc.contributor.authorSANDITYO, BAGAS NALENDRO IKHSAN
dc.date.accessioned2017-07-05T07:49:17Z
dc.date.available2017-07-05T07:49:17Z
dc.date.issued2016-12-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11379
dc.descriptionSalah satu konflik antar negara yang cukup menarik adalah konflik yang melibatkan Rusia dan Georgia terkait wilayah Ossetia Selatan tahun 2008. Rusia dan Georgia merupakan dua negara yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Akan tetapi, hubungan antara kedua negara yang berbatasan langsung ini tidaklah harmonis sebagaimana mestinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor kepentingan Rusia melakukan intervensi militer dalam konflik di Ossetia Selatan dan Abkhazia di Georgia dan mengakui kemerdekaan di Kedua wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deduktif yaitu penelitian berdasarkan teori yang kemudian ditarik suatu hipotesa yang akan dibuktikan melalui data empiris. Penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian ini telah memamaparkan bahwa upaya negara adi kuasa seperti Rusia untuk berusaha menjaga persatuan dan hubungan antara negara-negara bekas kesatuan Rusia. Ekspansi Rusia terhadap negara-negara bekas sekutu Uni Sovietnya ini menunjukkan, bahwa sebenarnya Rusia masih merasa bahwa negaranya masih menjadi negara yang mempunyai kekuatan besar sama seperti Amerika Serikat. Fakta ini dibuktikan dengan konflik separatis yang terjadi di Georgia, konflik separatis yang terjadi antara Ossetia Selatan, Abkhazia dan Georgia ini, melibatkan Rusia.Penelitian ini telah membuktikan bahwa Rusia memang benar jelas mempunyai kepentingan tersirat dengan pengambilan keputusan terhadap konflik yang terjadi di Georgia.en_US
dc.description.abstractSalah satu konflik antar negara yang cukup menarik adalah konflik yang melibatkan Rusia dan Georgia terkait wilayah Ossetia Selatan tahun 2008. Rusia dan Georgia merupakan dua negara yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Akan tetapi, hubungan antara kedua negara yang berbatasan langsung ini tidaklah harmonis sebagaimana mestinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor kepentingan Rusia melakukan intervensi militer dalam konflik di Ossetia Selatan dan Abkhazia di Georgia dan mengakui kemerdekaan di Kedua wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deduktif yaitu penelitian berdasarkan teori yang kemudian ditarik suatu hipotesa yang akan dibuktikan melalui data empiris. Penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian ini telah memamaparkan bahwa upaya negara adi kuasa seperti Rusia untuk berusaha menjaga persatuan dan hubungan antara negara-negara bekas kesatuan Rusia. Ekspansi Rusia terhadap negara-negara bekas sekutu Uni Sovietnya ini menunjukkan, bahwa sebenarnya Rusia masih merasa bahwa negaranya masih menjadi negara yang mempunyai kekuatan besar sama seperti Amerika Serikat. Fakta ini dibuktikan dengan konflik separatis yang terjadi di Georgia, konflik separatis yang terjadi antara Ossetia Selatan, Abkhazia dan Georgia ini, melibatkan Rusia.Penelitian ini telah membuktikan bahwa Rusia memang benar jelas mempunyai kepentingan tersirat dengan pengambilan keputusan terhadap konflik yang terjadi di Georgia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectRusia, Intervensi Militer, Konflik, Ossetia Selatan, Abkhazia Georgiaen_US
dc.titleKEPENTINGAN RUSIA MELAKUKAN INTERVENSI MILITER DALAM KONFLIK DI OSSETIA SELATAN DAN ABKHAZIA GEORGIAen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 376en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record