Show simple item record

dc.contributor.advisorENDAH SAPTUTYNINGSIH
dc.contributor.authorKHAIRUNNISA, VIRGINIA
dc.date.accessioned2017-07-20T07:35:00Z
dc.date.available2017-07-20T07:35:00Z
dc.date.issued2017-04-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11625
dc.descriptionThis study aims to determine the development strategy of bio-pharmacy industry in Special Region of Yogyakarta and determine priorities of bio-pharmacy industry development strategies in Special Region of Yogyakarta. The study use qualitative quantitative approach with the descriptive research type use SWOT analysis and Analytical Hierarchy Process (AHP). Determination of the respondents in the study done by using porpusive sampling technique that is taking on purpose. As for respondents who selected are experts who are considered competent and well-informed about the bio-pharmachy industry development. The study result showed that development strategy of bio-pharmachy industry in Special Region of Yogyakarta based on the SWOT analytical strategy is a SO (Strength-Opportunity) strategy with a weighting value 3,59 and priorities of bio-pharmacy industry development strategy in Special Region of Yogyakarta based on Analytical Hierarchy Process (AHP) is that the government always support by providingng information to build the public mindset about bio-pharmachy product (especially Jamu) as an Indonesian original brand and the right choice for medication treatment that has no side effects with the value of the highest global priority interest by 30,24%. This priority is the highest priority which should preferably be done in the development of bio-pharmachy industry.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan industri biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta serta menentukan prioritas strategi pengembangan industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan analisis SWOT dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dalam penelitian ini penentuan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan secara senagaja. Adapun Responden yang dipilih adalah ahli (expert) yang dianggap berkompeten dan paham mengenai pengembangan industri biofarmaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan industri biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan analisis SWOT adalah Strategi SO (Strength-Opportunity) dengan bobot nilai 3,59 dan prioritas strategi pengembangan industri biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarata berdasarkan Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah pemerintah selalu mendukung dengan memberikan informasi untuk membangun mindset masyarakat tentang produk biofarmaka (khususnya jamu) sebagai brand asli indonesia dan pilihan yang tepat untuk pengobatan yang tidak berefek samping dengan nilai kepentingan prioritas global tertinggi 30,24%. Prioritas ini adalah prioritas yang harus diutamakan dilakukan dalam pengembangan industri biofarmaka.en_US
dc.publisherFE UMYen_US
dc.subjectIndustri Biofarmaka, Strategi Pengembangan, SWOT, Analytical Hierarchy Process. Bio-pharmachy Industry, Development Strategy, SWOT, Analytical Hierarchy Processen_US
dc.titleANALISA PENGEMBANGAN INDUSTRI BIOFARMAKA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR F E 297en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record