Show simple item record

dc.contributor.advisorHUSEIN, RAHMAWATI
dc.contributor.authorSOFA, NENG AZHARIYYAH
dc.date.accessioned2017-07-26T03:39:37Z
dc.date.available2017-07-26T03:39:37Z
dc.date.issued2017-05-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11908
dc.descriptionTasikmalaya merupakan sebuah Kabupaten di Jawa Barat yang melakukan pemekaran daerah menjadi Kabupaten dan Kota setelah pemekaran. Adanya pemekaran mengakibatkan sengketa aset daerah yang memerlukan waktu hingga 12 tahun dari Tahun 2001-2013. Sengketa aset yang diperebutkan oleh Kabupaten/Kota Tasikmalaya dilatarbelakangi dengan banyaknya aset Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang ada di wilayah Pemerintah Kota Tasikmalaya. Pada waktu itu, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menolak menyerahkan 85 asetnya pada Pemerintah Kota Tasikmalaya, hingga Kementerian Dalam Negeri meminta pemerintah Jawa Barat turut menengahi persoalan aset itu sejak tahun 2008 hingga tahun 2013. Sehingga pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mau tidak mau harus membangunan pemerintahan yang baru. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembangunan daerah pasca pemekaran di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011-2015. Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan tentang pembangunan daerah pasca pemekaran di Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2011-2015. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitiatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara beberapa staff BAPPEDA Kabupaten Tasikmalaya dan data sekunder berupa RPJMD, LAKIP, RENSTRA, dan RKPD dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa pembangunan daerah pasca pemekaran di Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2011-2015 belum sepenuhnya berhasil jika dilihat dari empat faktor yang mempengaruhi pembangunan daerah yaitu: sumber daya manusia yang secara kuantitas sudah memadahi akan tetapi secara kualitas belum memadahi, sistem yang digunakan sesuai dengan RPJMD sebelum pemekaran akan tetapi Kabupaten Tasikmalaya lebih cenderung fokus pada pembangunan insfrastruktur pedesaan, penggunaan IPTEK di Kabupaten Tasikmalaya jauh lebih baik dibanding sebelum adanya pemekaran yaitu dengan adanya website daerah. Akan tetapi penggunaan iptek pada website dan email belum digunkan secara maksimal terbukti dengan website dalam proses perbaikan, pendanaan yang mana setiap tahunnya dari tahun 2011-2015 mengalami jumlah kenaikan perolehan anggaran untuk pembangunan daerah.en_US
dc.description.abstractTasikmalaya merupakan sebuah Kabupaten di Jawa Barat yang melakukan pemekaran daerah menjadi Kabupaten dan Kota setelah pemekaran. Adanya pemekaran mengakibatkan sengketa aset daerah yang memerlukan waktu hingga 12 tahun dari Tahun 2001-2013. Sengketa aset yang diperebutkan oleh Kabupaten/Kota Tasikmalaya dilatarbelakangi dengan banyaknya aset Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang ada di wilayah Pemerintah Kota Tasikmalaya. Pada waktu itu, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menolak menyerahkan 85 asetnya pada Pemerintah Kota Tasikmalaya, hingga Kementerian Dalam Negeri meminta pemerintah Jawa Barat turut menengahi persoalan aset itu sejak tahun 2008 hingga tahun 2013. Sehingga pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mau tidak mau harus membangunan pemerintahan yang baru. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembangunan daerah pasca pemekaran di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011-2015. Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan tentang pembangunan daerah pasca pemekaran di Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2011-2015. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitiatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara beberapa staff BAPPEDA Kabupaten Tasikmalaya dan data sekunder berupa RPJMD, LAKIP, RENSTRA, dan RKPD dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa pembangunan daerah pasca pemekaran di Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2011-2015 belum sepenuhnya berhasil jika dilihat dari empat faktor yang mempengaruhi pembangunan daerah yaitu: sumber daya manusia yang secara kuantitas sudah memadahi akan tetapi secara kualitas belum memadahi, sistem yang digunakan sesuai dengan RPJMD sebelum pemekaran akan tetapi Kabupaten Tasikmalaya lebih cenderung fokus pada pembangunan insfrastruktur pedesaan, penggunaan IPTEK di Kabupaten Tasikmalaya jauh lebih baik dibanding sebelum adanya pemekaran yaitu dengan adanya website daerah. Akan tetapi penggunaan iptek pada website dan email belum digunkan secara maksimal terbukti dengan website dalam proses perbaikan, pendanaan yang mana setiap tahunnya dari tahun 2011-2015 mengalami jumlah kenaikan perolehan anggaran untuk pembangunan daerah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectPembangunan Daerah, Pemekaran,Aset Daerah.en_US
dc.titlePEMBANGUNAN DAERAH PASCA PEMEKARAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN PADA TAHUN 2011-2015en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 102en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record