Show simple item record

dc.contributor.advisorHADNING, INGENIDA
dc.contributor.authorRAHMAN, ZULFIKAR ANDRI
dc.date.accessioned2017-07-31T02:19:39Z
dc.date.available2017-07-31T02:19:39Z
dc.date.issued2017-04-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12222
dc.descriptionMenurut WHO angka kematian karena gagal jantung kongestif sebesar 17 juta pada tahun 2012. Dalam era JKN, penanganan kasus gagal jantung yang selama ini dianggap sebagai pelayanan berbiaya mahal telah ditanggung oleh pemerintah melalui tarif INA-CBGSs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata tarif riil gagal jantung pasien rawat inap, mengetahui kesesuaiannya dengan paket pembiayaan kesehatan berdasarkan permenkes RI No.59 tahun 2014, mengetahui perbedaan tarif riil pengobatan JKN dan Non JKN dan mengetahui pola pengobatan gagal jantung di Rumah Sakit Jogja. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penelitian cross sectional menurut perspektif rumah sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik pengambilan total sampling yang menggunakan dokumen rekam medis dan data keuangan pengobatan pasien sebagai bahannya. Analisis data kesesuaian biaya dilakukan dengan menggunakan uji statistik t-test pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata pembiayaan terapi gagal jantung di RS Yogyakarta adalah Rp3.631.783 ± 445.183(I-4-12-I Kelas I), Rp2.118.147 ± 240.160 (I-4-12-I Kelas II), Rp2.511.468 ± 327.669 (I-4-12-I Kelas III), Rp1.929.356 ± 187.111 (I-4-12-II Kelas I), Rp2.488.512 ± 377.190 (I4-12-II Kelas II), Rp2.697.662 ± 337.861 (I-4-12-II Kelas III), Rp4.932.672 ± 770.585 (I-4-12-III Kelas I), Rp2.618.439 ± 408562 (I-4-12-III Kelas II), Rp3.181.642 ± 484,311 (I-4-12-III Kelas III), Rp1.657.500 ± 183.438 (Non JKN Kelas I), Rp1.170.200 ± 104.246 (Non JKN Kelas II). Secara umum biaya riil pengobatan gagal jantung berbeda signifikan secara statistik dengan tarif INACBGs, sehingga biaya riil rumah sakit lebih rendah dari tarif INA-CBGs. Sedangkan perbedaan biaya riil pengobatan gagal jantung pasien JKN tidak berbeda signifikan secara statistik dengan pasien Non JKN. Serta pola pengobatan pada pasien gagal jantung JKN dan Non JKN berdasarkan golongan obat jantung terbanyak adalah digoksin, golongan obat antihipertensi terbanyak adalah furosemid, dan golongan obat antiplatelet terbanyak adalah aspilet. Pola pengobatan pada pasien JKN dan Non JKN tidak ada perbedaan.en_US
dc.description.abstractMenurut WHO angka kematian karena gagal jantung kongestif sebesar 17 juta pada tahun 2012. Dalam era JKN, penanganan kasus gagal jantung yang selama ini dianggap sebagai pelayanan berbiaya mahal telah ditanggung oleh pemerintah melalui tarif INA-CBGSs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata tarif riil gagal jantung pasien rawat inap, mengetahui kesesuaiannya dengan paket pembiayaan kesehatan berdasarkan permenkes RI No.59 tahun 2014, mengetahui perbedaan tarif riil pengobatan JKN dan Non JKN dan mengetahui pola pengobatan gagal jantung di Rumah Sakit Jogja. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penelitian cross sectional menurut perspektif rumah sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik pengambilan total sampling yang menggunakan dokumen rekam medis dan data keuangan pengobatan pasien sebagai bahannya. Analisis data kesesuaian biaya dilakukan dengan menggunakan uji statistik t-test pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata pembiayaan terapi gagal jantung di RS Yogyakarta adalah Rp3.631.783 ± 445.183(I-4-12-I Kelas I), Rp2.118.147 ± 240.160 (I-4-12-I Kelas II), Rp2.511.468 ± 327.669 (I-4-12-I Kelas III), Rp1.929.356 ± 187.111 (I-4-12-II Kelas I), Rp2.488.512 ± 377.190 (I4-12-II Kelas II), Rp2.697.662 ± 337.861 (I-4-12-II Kelas III), Rp4.932.672 ± 770.585 (I-4-12-III Kelas I), Rp2.618.439 ± 408562 (I-4-12-III Kelas II), Rp3.181.642 ± 484,311 (I-4-12-III Kelas III), Rp1.657.500 ± 183.438 (Non JKN Kelas I), Rp1.170.200 ± 104.246 (Non JKN Kelas II). Secara umum biaya riil pengobatan gagal jantung berbeda signifikan secara statistik dengan tarif INACBGs, sehingga biaya riil rumah sakit lebih rendah dari tarif INA-CBGs. Sedangkan perbedaan biaya riil pengobatan gagal jantung pasien JKN tidak berbeda signifikan secara statistik dengan pasien Non JKN. Serta pola pengobatan pada pasien gagal jantung JKN dan Non JKN berdasarkan golongan obat jantung terbanyak adalah digoksin, golongan obat antihipertensi terbanyak adalah furosemid, dan golongan obat antiplatelet terbanyak adalah aspilet. Pola pengobatan pada pasien JKN dan Non JKN tidak ada perbedaan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectAnalisis biayaen_US
dc.subjectgagal jantungen_US
dc.subjecttarif INA-CBGsen_US
dc.subjectbiaya riilen_US
dc.titleANALISIS BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JOGJA PERIODE TAHUN 2015en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 060en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record