dc.contributor.advisor | JAMAL, AGUS | |
dc.contributor.author | MAHMUDAH, UMNIYATUL | |
dc.date.accessioned | 2017-08-01T01:46:23Z | |
dc.date.available | 2017-08-01T01:46:23Z | |
dc.date.issued | 2017-05-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12303 | |
dc.description | Gedung Keuangan Negara Yogyakarta adalah salah satu Gedung milik Kementrian Keuangan, Gedung berlangganan listik dengan daya 690 KVA dan masuk dalam golongan P2 TM dengan konsumsi energi rata-rata setiap bulan membutuhkan biaya Rp 102.357.726. Apabila ditinjau dari kondisi aktual di lapangan masih banyak ditemukan peluang penghematan, seperti pada penerangan dan sistem tata udara. Setelah dilakukan analisis perhitungan pada sistem penerangan dan tata udara diperoleh nilai peluang penghematan sebesar Rp 8.440.318,68 dan Rp 72.800.649. oleh karena itu gedung keuangan sebaiknya mulai membuat rencana dalam melakukan penghematan.
Upaya penghematan yang dapat dilakukan dari 2 sisi yaitu pada sisi perilaku pengguna dan sisi perbaikan peralatan dengan teknologi terbaru. Pada sisi pengguna dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran pegawai dalam penghematan energi, seperti mematikan peralatan yang tidak digunakan dan perubahan jam operasional peralatan. Kemudian dari sisi perbaikan peralatan dengan cara pergantian peralatan lama dengan peralatan terbaru yang memiliki tingkat penghematan yang lebih tinggi.
Dari hasil analisis perhitungan studi kelayakan proyek untuk investasi dengan menggunakan 2 skenario, dengan hasil untuk scenario 1 dengan nilai investasi 100 % didapatkan hasil Net Present Value= Rp 427.339.016,04, Net B/C = 4, Internal Rate of Return= Rp 60.467.882 %, Payback period = 2 tahun. Hasil skenario 2 nilai Net Present Value= Rp 267.377.727,92, Net B/C = 5, Internal Rate of Return= Rp 107.047.972 %, Payback period = 1 tahun. | en_US |
dc.description.abstract | Gedung Keuangan Negara Yogyakarta adalah salah satu Gedung milik Kementrian Keuangan, Gedung berlangganan listik dengan daya 690 KVA dan masuk dalam golongan P2 TM dengan konsumsi energi rata-rata setiap bulan membutuhkan biaya Rp 102.357.726. Apabila ditinjau dari kondisi aktual di lapangan masih banyak ditemukan peluang penghematan, seperti pada penerangan dan sistem tata udara. Setelah dilakukan analisis perhitungan pada sistem penerangan dan tata udara diperoleh nilai peluang penghematan sebesar Rp 8.440.318,68 dan Rp 72.800.649. oleh karena itu gedung keuangan sebaiknya mulai membuat rencana dalam melakukan penghematan.
Upaya penghematan yang dapat dilakukan dari 2 sisi yaitu pada sisi perilaku pengguna dan sisi perbaikan peralatan dengan teknologi terbaru. Pada sisi pengguna dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran pegawai dalam penghematan energi, seperti mematikan peralatan yang tidak digunakan dan perubahan jam operasional peralatan. Kemudian dari sisi perbaikan peralatan dengan cara pergantian peralatan lama dengan peralatan terbaru yang memiliki tingkat penghematan yang lebih tinggi.
Dari hasil analisis perhitungan studi kelayakan proyek untuk investasi dengan menggunakan 2 skenario, dengan hasil untuk scenario 1 dengan nilai investasi 100 % didapatkan hasil Net Present Value= Rp 427.339.016,04, Net B/C = 4, Internal Rate of Return= Rp 60.467.882 %, Payback period = 2 tahun. Hasil skenario 2 nilai Net Present Value= Rp 267.377.727,92, Net B/C = 5, Internal Rate of Return= Rp 107.047.972 %, Payback period = 1 tahun. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | Penghematan, Gedung Keuangan Negara, Konsumsi Energi , Internal Rate of Return, Net B/C, Net Present Value, Payback period, Sistem Tata Udara, Sistem Pencahayan | en_US |
dc.title | ANALISIS KONSUMSI DAN PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DI BLOK C GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
314 | en_US |