Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIYO, MANDIYO
dc.contributor.authorFANDINI, FENITA PUTRI
dc.date.accessioned2017-08-01T01:50:02Z
dc.date.available2017-08-01T01:50:02Z
dc.date.issued2017-05
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12304
dc.descriptionSeiring dengan berkembangnya dunia pariwisata, maka berkembang pula dunia konstruksi dalam pembangunan sarana dan prasana untuk fasilitas wisatawan dalam dan luar negeri. Maka dari itu banyak investor yang berlomba membangun salah satu fasilitas berupa penginapan seperti hotel dengan harapan dapat segera digunakan secepatnya. Hal ini yang membuat suatu proyek dilaksanakan dengan sumber daya dan waktu yang efisien untuk menyelesaikan proyek tersebut guna memenuhi kebutuhan sarana dan prasana wisatawan lokal maupun asing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung perubahan waktu dan biaya pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingan biaya akibat lembur, biaya akibat penambahan tenaga kerja, dan biaya denda. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Kontraktor Pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dengan metode Duration cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kriris dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode Duration cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Dari hasil penelitian didapatkan hasil pada penambahan 1 jam kerja diperoleh durasi crashing 164,11 hari dengan biaya Rp 12.750.961.292,16, untuk penambahan 2 jam kerja diperoleh durasi crashing 111,90 hari dengan biaya Rp 12.511.969.090,68, dan untuk penambahan 3 jam kerja diperoleh durasi crashing 68,94 hari dengan biaya Rp 12.330.408.754,76. Sedangkan pada penambahan 1 tenaga kerja didapatkan durasi crashing 164,11 hari dengan biaya Rp 12.673.376.496,13, untuk penambahan 2 tenaga kerja didapatkan durasi crashing 111,90 hari dengan biaya Rp 12.301.111.53,90, dan untuk penambahan 3 tenaga kerja didapatkan durasi crashing 68,94 hari dengan biaya Rp 11.994.021.770,35. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan alat berat lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.description.abstractSeiring dengan berkembangnya dunia pariwisata, maka berkembang pula dunia konstruksi dalam pembangunan sarana dan prasana untuk fasilitas wisatawan dalam dan luar negeri. Maka dari itu banyak investor yang berlomba membangun salah satu fasilitas berupa penginapan seperti hotel dengan harapan dapat segera digunakan secepatnya. Hal ini yang membuat suatu proyek dilaksanakan dengan sumber daya dan waktu yang efisien untuk menyelesaikan proyek tersebut guna memenuhi kebutuhan sarana dan prasana wisatawan lokal maupun asing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung perubahan waktu dan biaya pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingan biaya akibat lembur, biaya akibat penambahan tenaga kerja, dan biaya denda. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Kontraktor Pelaksana. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dengan metode Duration cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project 2010 adalah lintasan kriris dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan hasil dari metode Duration cost trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Dari hasil penelitian didapatkan hasil pada penambahan 1 jam kerja diperoleh durasi crashing 164,11 hari dengan biaya Rp 12.750.961.292,16, untuk penambahan 2 jam kerja diperoleh durasi crashing 111,90 hari dengan biaya Rp 12.511.969.090,68, dan untuk penambahan 3 jam kerja diperoleh durasi crashing 68,94 hari dengan biaya Rp 12.330.408.754,76. Sedangkan pada penambahan 1 tenaga kerja didapatkan durasi crashing 164,11 hari dengan biaya Rp 12.673.376.496,13, untuk penambahan 2 tenaga kerja didapatkan durasi crashing 111,90 hari dengan biaya Rp 12.301.111.53,90, dan untuk penambahan 3 tenaga kerja didapatkan durasi crashing 68,94 hari dengan biaya Rp 11.994.021.770,35. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan alat berat lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UMYen_US
dc.subjectPenjadwalanen_US
dc.subjectPenambahan Jam lemburen_US
dc.subjectPenambahan Tenaga Kerjaen_US
dc.subjectWaktu dan Biayaen_US
dc.titleSTUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE DURATION COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNGen_US
dc.title.alternative( Studi Kasus : Pembangunan Hotel Brothers Inn, Solobaru )en_US
dc.typeThesis SKR F T 137en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record