dc.contributor.advisor | PRIYO, MANDIYO | |
dc.contributor.author | AL ZAKINA, BELLA LUTFIANI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-01T02:46:07Z | |
dc.date.available | 2017-08-01T02:46:07Z | |
dc.date.issued | 2017-04-25 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12328 | |
dc.description | Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi ) dalam batasan waktu, biaya
dan mutu tertentu. Maka dari itu proyek akan berhasil apabila waktu pelaksanaan,
biaya, dan mutu suatu proyek terlaksana sesuai perencanaan. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa suatu proyek dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari
rencana sehingga diharapkan mendapat keuntungan dari aspek biaya. Dan dapat
terhindar dari biaya denda apabila proyek tersebut mengalami sebuah keterlambatan.
Jadi tujuan dari penelitian ini adalah mengenai analisa percepatan waktu dengan
menghitung perubahan waktu dan biaya pelaksanaan proyek dengan variasi
penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerjaserta membandingkan
hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam
kerja(lembur) dan penambahan tenaga kerja.
Dalam penelitian ini dibutuhkan data-data sekunder yang di dapatkan dari
pemilik proyek RSUP Dr. Kariyadi. Analisis data menggunakan program Microsoft
Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project
2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja
(lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan
kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Hasil dari penelitian ini mendapatkan waktu pada kondisi normal sebesar 133 hari
dengan biaya Rp 83,032,382,89, setelah pada penambahan 1 jam lembur didapatkan
biaya total sebesar Rp 82,947,373,067.31 dengan durasi percepatan sebesar 94,71
hari sedangkan penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya total sebesar Rp
83,168,115,995.19 dengan durasi percepatan sebesar 67,38 hari dan untuk
penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya total sebesar Rp 83,409,701,052.47
dengan durasi percepatan sebesar 47,29 hari. Sedangkan untuk biaya total
penambahan tenaga kerja 1, biaya total penambahan tenaga kerja 2, dan biaya total
penambahan tenaga kerja 3 diperoleh biaya total proyek dan durasi crashing yang
dipercepat pada penambahan tenaga kerja 1 menjadi 94.71 hari dengan biaya total
sebesar Rp 82,705,433,643.97 sedangkan untuk penambahan tenaga kerja 2 diperoleh
biaya total proyek sebesar Rp 82,473,216,664.49 dan durasi crashing yang dipercepat
menjadi 67.38 hari dan untuk penambahan tenaga kerja 3 diperoleh biaya total proyek
sebesar Rp 82,301,328,029.18 dan durasi crashing yang dipercepat menjadi 47.29 hari.
Sedangkan untuk biaya total penambahan tenaga kerja 1, biaya total penambahan
tenaga kerja 2, dan biaya total penambahan tenaga kerja 3 diperoleh biaya total
proyek dan durasi crashing yang dipercepat pada penambahan tenaga kerja 1 menjadi
94.71 hari dengan biaya total sebesar Rp 82,705,433,643.97 sedangkan untuk
penambahan tenaga kerja 2 diperoleh biaya total proyek sebesar Rp 82,473,216,664.49
dan durasi crashing yang dipercepat menjadi 67.38 hari dan untuk penambahan
tenaga kerja 3 diperoleh biaya total proyek sebesar Rp 82,301,328,029.18 dan durasi
crashing yang dipercepat menjadi 47.29 hari. Dari variasi tersebut kondisi terbaik
adalah dengan penambahan tenaga kerja 3 karena mnghasilkan waktu rendah dan
biaya yang rendah. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam
lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. | en_US |
dc.description.abstract | Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi ) dalam batasan waktu, biaya
dan mutu tertentu. Maka dari itu proyek akan berhasil apabila waktu pelaksanaan,
biaya, dan mutu suatu proyek terlaksana sesuai perencanaan. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa suatu proyek dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari
rencana sehingga diharapkan mendapat keuntungan dari aspek biaya. Dan dapat
terhindar dari biaya denda apabila proyek tersebut mengalami sebuah keterlambatan.
Jadi tujuan dari penelitian ini adalah mengenai analisa percepatan waktu dengan
menghitung perubahan waktu dan biaya pelaksanaan proyek dengan variasi
penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerjaserta membandingkan
hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam
kerja(lembur) dan penambahan tenaga kerja.
Dalam penelitian ini dibutuhkan data-data sekunder yang di dapatkan dari
pemilik proyek RSUP Dr. Kariyadi. Analisis data menggunakan program Microsoft
Project 2010 dan metode time cost trade off. Hasil dari program Microsoft Project
2010 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja
(lembur) sedangkan hasil dari metode time cost trade off adalah percepatan durasi dan
kenaikan biaya akibat percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Hasil dari penelitian ini mendapatkan waktu pada kondisi normal sebesar 133 hari
dengan biaya Rp 83,032,382,89, setelah pada penambahan 1 jam lembur didapatkan
biaya total sebesar Rp 82,947,373,067.31 dengan durasi percepatan sebesar 94,71
hari sedangkan penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya total sebesar Rp
83,168,115,995.19 dengan durasi percepatan sebesar 67,38 hari dan untuk
penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya total sebesar Rp 83,409,701,052.47
dengan durasi percepatan sebesar 47,29 hari. Sedangkan untuk biaya total
penambahan tenaga kerja 1, biaya total penambahan tenaga kerja 2, dan biaya total
penambahan tenaga kerja 3 diperoleh biaya total proyek dan durasi crashing yang
dipercepat pada penambahan tenaga kerja 1 menjadi 94.71 hari dengan biaya total
sebesar Rp 82,705,433,643.97 sedangkan untuk penambahan tenaga kerja 2 diperoleh
biaya total proyek sebesar Rp 82,473,216,664.49 dan durasi crashing yang dipercepat
menjadi 67.38 hari dan untuk penambahan tenaga kerja 3 diperoleh biaya total proyek
sebesar Rp 82,301,328,029.18 dan durasi crashing yang dipercepat menjadi 47.29 hari.
Sedangkan untuk biaya total penambahan tenaga kerja 1, biaya total penambahan
tenaga kerja 2, dan biaya total penambahan tenaga kerja 3 diperoleh biaya total
proyek dan durasi crashing yang dipercepat pada penambahan tenaga kerja 1 menjadi
94.71 hari dengan biaya total sebesar Rp 82,705,433,643.97 sedangkan untuk
penambahan tenaga kerja 2 diperoleh biaya total proyek sebesar Rp 82,473,216,664.49
dan durasi crashing yang dipercepat menjadi 67.38 hari dan untuk penambahan
tenaga kerja 3 diperoleh biaya total proyek sebesar Rp 82,301,328,029.18 dan durasi
crashing yang dipercepat menjadi 47.29 hari. Dari variasi tersebut kondisi terbaik
adalah dengan penambahan tenaga kerja 3 karena mnghasilkan waktu rendah dan
biaya yang rendah. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam
lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UMY | en_US |
dc.subject | Microsoft Project 2010 | en_US |
dc.subject | Percepatan waktu | en_US |
dc.subject | Time Cost Trade Off | en_US |
dc.subject | Waktu | en_US |
dc.subject | Biaya | en_US |
dc.title | STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI | en_US |
dc.title.alternative | (Studi kasus: Pembangunan Gedung Radioterap Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi, Jl. Dr. Soetomo, Semarang, Jawa Tengah) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
326 | en_US |