Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDIANTI, ANITA
dc.contributor.authorNARDIANSYAH, AFRIE
dc.date.accessioned2017-08-01T03:54:29Z
dc.date.available2017-08-01T03:54:29Z
dc.date.issued2017-07-25
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12347
dc.descriptionHal penting yang perlu diketahui dalam perencanaan proyek konstruksi untuk dioptomasikan adalah segi waktu dan biaya. Dengan mengatur waktu dan biaya yang baik maka pelaksanaan akan mendapatkan keuntungan yang besar atau maksimal dan menghindarkan dari adanya biaya denda akibat keterlambatan proyek. Untuk itu perlu dilakukan optimasi waktu dan biaya dengan membuat jaringan kerja, mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan juga mengitung durasi pelaksanaan proyek serta jumlah sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dan penambahan tenaga kerja atau alat berat, mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan alat berat dan tenaga kerja, dan membandingkan antara biaya denda dengan biaya penambahan jam kerja (lembur) serta biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Timur UGM Cs. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) didapat dari analisis program Microsoft Project 2010, sedangkan percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi didapat dari hasil analisa metode time cost trade off. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Waktu dan biaya proyek pada kondisi normal dengan durasi 189 hari dan biaya sebesar Rp. 26.509.993.707,56, penambahan 1 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 154,71 hari, biaya Rp. 26.143.714.514,67. Penambahan 2 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 130,18 hari, biaya Rp. 25.936.783.472,97. Penambahan 3 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 112,15 hari, biaya Rp. 25.820.868.216,42. (2) Penambahan alat berat dan tenaga kerja menggunakan durasi 1 jam kerja lembur dengan durasi crashing sebesar 154,71 hari, biaya Rp. 26.092.124.928,24. Penambahan alat berat dan tenaga kerja dengan durasi 2 jam kerja lembur durasi crashing sebesar 130,18 hari, biaya Rp. 25.793.175.006,74. Penambahan alat berat dan tenaga kerja dengan durasi 3 jam kerja lembur durasi crashing sebesar 112,15 hari, biaya Rp. 25.573.355.015,33. (3) Untuk biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan alat berat dan tenaga kerja lebih efisien dan murah jika dibandingkan dengan penambahan jam lembur kerja dan juga lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.description.abstractHal penting yang perlu diketahui dalam perencanaan proyek konstruksi untuk dioptomasikan adalah segi waktu dan biaya. Dengan mengatur waktu dan biaya yang baik maka pelaksanaan akan mendapatkan keuntungan yang besar atau maksimal dan menghindarkan dari adanya biaya denda akibat keterlambatan proyek. Untuk itu perlu dilakukan optimasi waktu dan biaya dengan membuat jaringan kerja, mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan juga mengitung durasi pelaksanaan proyek serta jumlah sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dan penambahan tenaga kerja atau alat berat, mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan alat berat dan tenaga kerja, dan membandingkan antara biaya denda dengan biaya penambahan jam kerja (lembur) serta biaya penambahan alat berat dan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Timur UGM Cs. Analisis data menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off. Lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) didapat dari analisis program Microsoft Project 2010, sedangkan percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi didapat dari hasil analisa metode time cost trade off. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Waktu dan biaya proyek pada kondisi normal dengan durasi 189 hari dan biaya sebesar Rp. 26.509.993.707,56, penambahan 1 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 154,71 hari, biaya Rp. 26.143.714.514,67. Penambahan 2 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 130,18 hari, biaya Rp. 25.936.783.472,97. Penambahan 3 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 112,15 hari, biaya Rp. 25.820.868.216,42. (2) Penambahan alat berat dan tenaga kerja menggunakan durasi 1 jam kerja lembur dengan durasi crashing sebesar 154,71 hari, biaya Rp. 26.092.124.928,24. Penambahan alat berat dan tenaga kerja dengan durasi 2 jam kerja lembur durasi crashing sebesar 130,18 hari, biaya Rp. 25.793.175.006,74. Penambahan alat berat dan tenaga kerja dengan durasi 3 jam kerja lembur durasi crashing sebesar 112,15 hari, biaya Rp. 25.573.355.015,33. (3) Untuk biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan alat berat dan tenaga kerja lebih efisien dan murah jika dibandingkan dengan penambahan jam lembur kerja dan juga lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectTime Cost Trade off, Microsoft Project 2010, Penambahan Jam lembur, Penambahan Alat Berat dan Tenaga Kerja, Biaya, Waktuen_US
dc.titleSTUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSIen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS : PAKET PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR TIMUR UGM CS, PROVINSI D.I. YOGYAKARTA)en_US
dc.typeThesis SKR F T 366en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record