Show simple item record

dc.contributor.advisorMUNTOHAR, AGUS SETYO
dc.contributor.authorKUSUMA, ANDRIANY
dc.date.accessioned2017-08-02T03:52:13Z
dc.date.available2017-08-02T03:52:13Z
dc.date.issued2017-03-05
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12394
dc.descriptionTanah lempung ekspansif merupakan tanah yang mempunyai sifat kembang susut yang tinggi. Kandungan mineral yang ada pada tanah lempung ekspansif menyebabkan kembang susut menjadi tinggi yaitu montmorillonite. Potensi pengembangan yang tinggi pada tanah ini perlu diperhatikan, sehingga tanah memerlukan perbaikan. Perbaikan tanah yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan metode elektrokinetik. Tanah lempung ekspansif dipadatkan kedalam kotak plexiglass dengan volume tanah 40 cm x 20 cm x 15 cm. Elektroda yang digunakan adalah besi stainless sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda. Jarak antar elektroda 20 cm dan kedalaman elektroda yang menancap tanah adalah 10 cm. Metode elektrokinetik yang dilakukan menggunakan arus listrik DC sebesar 12 volt. Tanah dialiri arus listrik terlebih dahulu diamati pengembangannya pada kondisi tanpa rendaman dengan variasi pemberian arus yaitu 1 hari, 2 hari, dan 3 hari. Tanah kemudian direndam dan tetap dialiri arus listrik, lalu diamati kembali pengembangannya selama 4 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin lama pemberian arus pada tanah ternyata mampu menahan pengembangan tanah lebih besar. Semakin lama pemberian arus maka pengembangan semakin kecil. Metode elektrokinetik juga mampu mengurangi kadar air. Selain itu, perbaikan tanah dengan metode elektrokinetik dapat mengurangi jumlah partikel halus terutama di sekitar katoda.en_US
dc.description.abstractTanah lempung ekspansif merupakan tanah yang mempunyai sifat kembang susut yang tinggi. Kandungan mineral yang ada pada tanah lempung ekspansif menyebabkan kembang susut menjadi tinggi yaitu montmorillonite. Potensi pengembangan yang tinggi pada tanah ini perlu diperhatikan, sehingga tanah memerlukan perbaikan. Perbaikan tanah yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan metode elektrokinetik. Tanah lempung ekspansif dipadatkan kedalam kotak plexiglass dengan volume tanah 40 cm x 20 cm x 15 cm. Elektroda yang digunakan adalah besi stainless sebagai anoda dan tembaga sebagai katoda. Jarak antar elektroda 20 cm dan kedalaman elektroda yang menancap tanah adalah 10 cm. Metode elektrokinetik yang dilakukan menggunakan arus listrik DC sebesar 12 volt. Tanah dialiri arus listrik terlebih dahulu diamati pengembangannya pada kondisi tanpa rendaman dengan variasi pemberian arus yaitu 1 hari, 2 hari, dan 3 hari. Tanah kemudian direndam dan tetap dialiri arus listrik, lalu diamati kembali pengembangannya selama 4 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin lama pemberian arus pada tanah ternyata mampu menahan pengembangan tanah lebih besar. Semakin lama pemberian arus maka pengembangan semakin kecil. Metode elektrokinetik juga mampu mengurangi kadar air. Selain itu, perbaikan tanah dengan metode elektrokinetik dapat mengurangi jumlah partikel halus terutama di sekitar katoda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UMYen_US
dc.subjectTanah Lempung Ekspansifen_US
dc.subjectElektrokinetiken_US
dc.subjectArus Listriken_US
dc.subjectPengembanganen_US
dc.subjectKadar Airen_US
dc.titlePENGARUH LAMA PEMBERIAN ARUS TERHADAP PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN METODE ELEKTROKINETIKen_US
dc.typeThesis SKR F T 308en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record