Show simple item record

dc.contributor.authorNUGROHO, DWI AJI
dc.contributor.authorPASRIL, YUSRINI
dc.date.accessioned2017-08-04T11:27:08Z
dc.date.available2017-08-04T11:27:08Z
dc.date.issued2017-06-03
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12441
dc.description.abstractResin komposit merupakan salah satu bahan tambalan sewarna gigi yang banyak digunakan saat ini karena memiliki nilai estetis yang tinggi. Komposisi resin komposit terdiri atas filler (bahan pengisi) anorganik, matriks resin dan coupling agent. Filler anorganik berperan terhadap kekuatan resin komposit. Matriks resin digunakan untuk membentuk fisik resin komposit agar dapat diaplikasikan. Coupling agent berfungsi untuk menyatukan filler dan matriks resin. Filler (bahan pengisi) resin komposit yang sekarang digunakan, berasal dari bahan anorganik, seperti quartz, silikat, glass dan zirkonia. Berdasarkan besar filler, resin komposit dapat diklasifikasikan atas resin komposit tradisional, resin komposit mikrofiler, resin komposit hibrid dan resin komposit nanofiller. Komposit nanofiller memiliki estetis yang baik. Bahan sintetis (anorganik) yang sering digunakan sebagai filler pada material tambalan resin komposit adalah glass, karena memiliki sifat mekanik yang baik. Namun, material glass pada resin komposit komposit memiliki kelemahan yang sangat serius. Proses produksi glass adalah proses energi, yang sangat tergantung pada bahan bakar fosil. Selain itu, glass bersifat abrasif saat proses pengolahan,sehingga orang yang mengolah glass akan memiliki risiko tidak sehat. Material glass juga memiliki dampak lingkungan yang buruk dalam hal emisi polutan. Glass juga bersifat non-biodegradable, tak terbarukan, dan non-daur ulang. Oleh karena itu, serat alam sebagai bahan penguat dalam komposit matriks polimer telah menjadi perhatian peneliti sebagai calon potensial untuk menggantikan sintetis bahan penguat (misalnya glass) karena serat alam merupakan sumber daya yang terbarukan. Penggunaan serat alam di bidang kedokteran gigi masih jarang dilakukan, salah satu jenis serat alam yang dapat dikembangkan adalah serat sisal (Agave sisalana), namun saat ini pemanfaatan utama sisal terbatas pada bidang kelautan dan pertanian. Serat sisal memiliki sifat yang kuat, sehingga serat tersebut digunakan pada pembuatan benang, tali, bahan pelapis, tikar, jala ikan. Penelitian ini akan mengolah serat sisal menjadi nanosisal sebagai filler dan dicampur dengan matriks resin dan coupling agent, sehingga diperoleh bahan tambalan resin komposit. Selanjutnya, penelitian ini akan membandingkan kekuatan tekan antara resin komposit nanosisal dengan resin komposit nanofiller yang sekarang sudah beredar di pasaran. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menciptakan bahan tambalan resin komposit yang baru, lebih kuat dan lebih murah.en_US
dc.description.sponsorshipLP3M UMYen_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectResin Komposit, Nanosisalen_US
dc.titlePOTENSI NANOSISAL SEBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) PADA MATERIAL TAMBALAN RESIN KOMPOSITen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • CONFERENCE
    Berisi artikel ilmiah (bukan sertifikat) yang ditulis oleh dosen pada acara konferensi baik lokal, nasional maupun internasional dengan penyelenggara dari luar UMY, baik sebagai peserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record