Show simple item record

dc.contributor.advisorSUKMONO, FILOSA GITA
dc.contributor.authorHASANAH, BAIQ NIKMATUN
dc.date.accessioned2017-08-05T03:18:14Z
dc.date.available2017-08-05T03:18:14Z
dc.date.issued2017-04-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12461
dc.descriptionLovely Man adalah film yang mengangkat kehidupan waria yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial di pinggir jalan. Tokoh utama dalam film ini yaitu Ipuy yang diperankan oleh Donny Damara yang notabene adalah seorang waria. Film ini berbeda dengan film bertema waria yang lain karena tokoh utama dalam film ini telah menikah dan sudah mempunyai anak, walaupun pada akhirnya mereka bercerai. Film ini diterima baik oleh masyarakat Indonesia terbukti dengan Lovely Man telah mendapatkan berbagai macam penghargaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Peneliti menggunakan analisis tanggapan Stuart Hall untuk mengetahui bagaimana tanggapan kaum waria dalam komunitas Kebaya Yogyakarta tentang diskriminasi kaum waria dalam film Lovely Man. Informan dalam penelitian ini adalah waria yang berasal dari komunitas Kebaya (Keluarga Besar Waria Yogyakarta). Informan terdiri dari tiga orang yang latar belakangnya berbeda-beda, diantaranya yaitu terdiri dari pekerja seks komersial, pengamen dan pengurus Kebaya. Dari keseluruhan hasil yang didapat, peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan penerimaan khalayak disebabkan oleh, pengalaman, lingkungan sosial dan latar belakang keluarga.en_US
dc.description.abstractLovely Man adalah film yang mengangkat kehidupan waria yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial di pinggir jalan. Tokoh utama dalam film ini yaitu Ipuy yang diperankan oleh Donny Damara yang notabene adalah seorang waria. Film ini berbeda dengan film bertema waria yang lain karena tokoh utama dalam film ini telah menikah dan sudah mempunyai anak, walaupun pada akhirnya mereka bercerai. Film ini diterima baik oleh masyarakat Indonesia terbukti dengan Lovely Man telah mendapatkan berbagai macam penghargaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Peneliti menggunakan analisis tanggapan Stuart Hall untuk mengetahui bagaimana tanggapan kaum waria dalam komunitas Kebaya Yogyakarta tentang diskriminasi kaum waria dalam film Lovely Man. Informan dalam penelitian ini adalah waria yang berasal dari komunitas Kebaya (Keluarga Besar Waria Yogyakarta). Informan terdiri dari tiga orang yang latar belakangnya berbeda-beda, diantaranya yaitu terdiri dari pekerja seks komersial, pengamen dan pengurus Kebaya. Dari keseluruhan hasil yang didapat, peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan penerimaan khalayak disebabkan oleh, pengalaman, lingkungan sosial dan latar belakang keluarga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectKhalayak Aktif, Film Lovely Man, Diskriminasien_US
dc.titleTANGGAPAN TERHADAP ISU TRANSGENDER DALAM FILM INDONESIA (STUDI PADA KOMUNITAS “KEBAYA” YOGYAKARTA TERHADAP FILM LOVELY MAN)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 152en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record