| dc.contributor.advisor | | |
| dc.contributor.author | KHARISMA, MAYA PUTRI | |
| dc.date.accessioned | 2017-08-07T07:09:04Z | |
| dc.date.available | 2017-08-07T07:09:04Z | |
| dc.date.issued | 2016-11-10 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12552 | |
| dc.description | Background: Sectio Caesarea is a surgical incision through the abdominal wall and uterus for delivery a fetus where it will cause wound in the abdomen. One of the factors that affect wound healing process is the concentration of protein in the body associated with serum albumin. Protein deficiency can cause failure of the capillaries formation, fibroblast proliferation, proteoglycans synthesis, collagen synthesis, and wound remodeling.
Methods: This study used an observational design with prospective cohort approach to know the correlation between serum albumin level and Sectio Caesarea wound healing. Serum albumin of thirty samples which included in inclusion and exclusion criterias were observed in 24 hours after Sectio Caesarea assisted by laboratory personnel and the wound healing measured on second and ninth day after Sectio Caesarea using REEDA Scale.
Result: The whole subject of the study had below normal albumin levels or hypoalbuminemia. While the average score of REEDA scale on the 2nd day after Sectio Caesarea were Redness 0.27 ± 0.74, edema 0.23 ± 0.626, ecchymosis 0 ± 0, Discharge 0.3 ± 0.915, Approximation 0.2 ± 0.407. And the average score of REEDA scale on the 9th day after Sectio Caesarea were 0 ± 0. The results of non-parametric Spearman Rho correlations test was 0.284 for significance value (p) and 0.202 for correlation coefficient (r).
Conclusion: Not enough evidence to show the correlation between serum albumin level and Sectio Caesarea wound healing in RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. | en_US |
| dc.description.abstract | Latar belakang: Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan dengan melakukan insisi melalui dinding abdomen dan uterus untuk melahirkan janin dimana akan menimbulkan suatu luka pada abdomen. Salah satu faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah kadar protein dalam tubuh yang dihubungkan dengan kadar albumin serum. Defisiensi protein dapat menyebabkan kegagalan pembentukan kapiler, proliferasi fibroblas, sintesis proteoglikan, sintesis kolagen, dan remodelling luka.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan kohort prospektif untuk mengetahui hubungan antara kadar albumin serum dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea. 30 pasien Sectio Caesarea yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi diamati kadar albumin serum 24 jam setelah Sectio Caesarea yang dibantu oleh petugas laboratorium dan dinilai penyembuhan lukanya pada hari ke-2 dan ke-9 setelah Sectio Caesarea dengan menggunakan Skala REEDA.
Hasil: Seluruh subjek penelitian memiliki kadar albumin dibawah normal atau hipoalbuminemia. Sedangkan nilai rata-rata skala REEDA pada hari ke-2 setelah Sectio Caesarea sebagai berikut: Redness 0.27 ± 0.74, Edema 0.23 ± 0.626, Ecchymosis 0 ± 0, Discharge 0.3 ± 0.915, Approximation 0.2 ± 0.407. Dan nilai rata-rata skala REEDA pada hari ke-9 setelah Sectio Caesarea adalah 0 ± 0. Hasil uji korelasi non parametrik Spearman Rho didapatkan nilai signifikansi (p) sebesar 0.284 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.202.
Kesimpulan: Belum terdapat cukup bukti untuk menunjukkan adanya hubungan kadar albumin serum dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. | en_US |
| dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
| dc.subject | Sectio Caesarea, penyembuhan luka, albumin serum, skala REEDA. Sectio Caesarea, wound healing, serum albumin, REEDA scale | en_US |
| dc.title | HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FKIK
468 | en_US |
