Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorKUSUMARATRI, LINTANG
dc.date.accessioned2017-08-08T05:39:36Z
dc.date.available2017-08-08T05:39:36Z
dc.date.issued2017-04-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12577
dc.descriptionLatar BelakangDiabetes melitus merupakan penyakit metabolisme yang berlangsung kronik dan menimbulkan banyak komplikasi terutama mata, saraf, ginjal, jantung, dan pembuluh darah.Komplikasi yang menunjukkan gejala pertama adalah neuropati diabetik.Proteinuria merupakan salah satu penanda nefropati diabetik yang beresiko menjadi end-stage renal disease (ESRD). Metode PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan variabel kategorikal ordinal dengan rancangan cross-sectional.Subjek penelitian adalah 75 pasien diabetes (anggota PERSADIA RSI Amal Sehat Sragen).Semua subjek mendapatkan perlakuan pemeriksaan fisik MDNS (Michigan Diabetic Neuropathy Score) dan pemeriksaan urin metode Esbach (kuantitatif). Hasil PenelitianHasil analisa data proteinuria diukur dengan metode Esbach dan derajat neuropati diabetik dengan pemeriksaan fisik MDNS pada anggota PERSADIA yang telah didapatkan diuji menggunakan uji korelasiSpearman-Rho. Setelah dilakukan analisis data didapatkan besar korelasi/ r=0.317 yang menunjukkan korelasi lemah dan signifikansi /p=0.006. Karena p<0.05 terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Kesimpulandari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa protenuria memiliki korelasi positif signifikan dengan nilai korelasi sangat lemah terhadap derajat neuropati diabetik pada anggota PERSADIA di RSI Amal Sehat Sragen menunjukkan bahwa semakin besar derajat neuropati tidak harus selalu diikuti dengan kemunculan atau kenaikan derajat protenuria. Hal ini disebabkan karena adanya faktor lain yang lebih dominan selain neuropati.en_US
dc.description.abstractBackgroundDiabetes mellitus is a chronic metabolic disease and have many complications especially in eyes, nerves, kidneys, heart, and vascular. First complication showed symptoms is neuropathy diabetic. Proteinuria is one of predictor nephropathy diabetic which is a risk to lead end-stage renal disease (ESRD). Research Methods This study is descriptive research with ordinal categorical variables cross-sectional design. Subject of this study is 75 diabetic patients (members of PERSADIA in RSI Amal Sehat Sragen). All patients was given same treatments Michigan Diabetic Neuropathy Score (MDNS) physical examination and Esbach method urinalysis (quantitative). ResultsThe result of proteinuria measured by Esbach methods and neuropathy levels measured by physical examination MDNS from members of PERSADIA have been obtained by correlation Spearman-Rho test. After the analysis of data obtained correlation value/ r=0,317 which indicate low correlation. Test showed there is signicance correlation between proteinuria and neuropathy levels with p-value=0,006 (p<0,05). Conclusionfrom the results can be concluded that proteinuria has a very low positive correlation with neuropathy levels in members of PERSADIA of RSI Amal Sehat Sragen showed that increasing levels of neuropathy not always accompanied by findings or increading protein levels. It can be caused by other dominant factors beside neuropathy.en_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subject: proteinuria, diabetic neuropathy, neuropathy levels, diabetes melitus. proteinuria, neuropati diabetik, derajat neuropati, diabetes melitus.en_US
dc.titleKEJADIAN PROTENURIA PADA PASIEN NEUROPATI DIABETIK KELOMPOK PERSADIA DI RSI AMAL SEHAT SRAGENen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 027en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record