dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | PAMBUDI, TAHTA RILO MEI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-08T06:22:06Z | |
dc.date.available | 2017-08-08T06:22:06Z | |
dc.date.issued | 2017-05-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12584 | |
dc.description | Demensia adalah bagian dari proses penuaan dan merupakan
salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi dan tidak dapat
dihindari. Aktifitas fisik seperti sujud dalam ibadah shalat wajib
meningkatkan aliran darah otak dan dipercaya dapat mencegah
terjadinya demensia karena dapat menjaga agar otak tetap
mendapat kebutuhan metabolisme yang cukup walaupun penuaan
terus berlanjut.
Tujuan : Untuk menganalisis hubungan rutinitas ibadah shalat wajib
dengan terjadinya demensia.
Metode : Sebanyak 42 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
diperiksa menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE)
pada penelitian non eksperimental ini, dengan pendekatan cross
sectional. Subyek juga diwawancara tentang rutinitas subyek
dalam melakukan ibadah shalat wajib. Spearman dan Chi Square
digunakan untuk menilai hubungan antara rutinitas ibadah shalat
wajib dengan terjadinya demensia.
Hasil : Hasilnya menunjukkan, bahwa nilai MMSE berhubungan secara
signifikan dengan rutinitas ibadah shalat wajib (p:0,031) dan
(r:-0,334). Semakin tinggi rutinitas ibadah shalat wajib maka akan
semakin normal skor MMSE yang diperoleh.
Kesimpulan : Rutinitas ibadah shalat wajib yang lebih tinggi dapat mencegah
kejadian demensia secara bermakna (p: 0,031).
Kata kunci : Rutinitas ibadah shalat wajib, Demensia, Lansia, MMSE | en_US |
dc.description.abstract | Background : Dementia is a part of aging process and one of the most common
health problems which can‟t be avoided. Physical activities such as
prostration in muslims prayer increase cerebral blood flow and believed
to prevent the incident of dementia. It keeps brain always gets sufficient
metabolism although aging continues.
Purpose : To analyze the correlation between rutinity of muslim praying
(compulsory shalat) with the incident of dementia.
Method : We analyzed 42 subjects using the Mini Mental State Examination
(MMSE) in this non experimental study with a cross sectional design.
Subjects were also questioned on their rutinity of muslim praying.
Spearman and Chi Square were use to asses correlation between rutinity
of muslim praying with dementia.
Results : We found MMSE score correlated significantly with rutinity of
muslim praying (p: 0,031) and (r: -0,334). Crosstabulation shows that
higher of rutinity of muslim praying will be the more normal MMSE
score earned.
Conclusion : Higher rutinity of muslims praying may have potential to prevent the
incident of dementia significantly (p: 0,031). | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Rutinity of muslim praying, Shalat, Dementia, Elderly, MMSE. : Rutinitas ibadah shalat wajib, Demensia, Lansia, MMSE | en_US |
dc.title | HUBUNGAN RUTINITAS IBADAH SHALAT WAJIB TERHADAP DEMENSIA PADA LANJUT USIA BERDASARKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
126 | en_US |