dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | AHSANALLAELA, ALFINA SORAYA | |
dc.date.accessioned | 2017-08-14T02:17:40Z | |
dc.date.available | 2017-08-14T02:17:40Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12817 | |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Osteoartritis merupakan penyakit sendi degenerative.
Osteoarthritis bisa mengalami keparahan baik dari segi gejala klinis ( nyeri
menggunakan VAS atau WOMAC) dan progresifitas dari struktur sendi (umumnya
diukur dengan radiologi). Progresi dari struktur bisa diukur dengan teknik skoring
termasuk tingkatan menurut Kellgren and Lawrence. Salah satu faktor yang
mempengaruhi progresivitas atau keparahan pada osteoarthritis adalah salah
satunya obesitas.
Metode penelitian : Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif
dengan desain penelitian observational analitik dan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini yaitu pasien osteoarthritis rawat jalan di RSUD Kota
Yogyakarta yang berjumlah 13 responden dan RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Unit 1 yang yang berjumlah 24 responden yang diambil secara acak.
Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square 2xk untuk melihat hubungan
antara kedua variabel. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah rekam medis, hasil gambaran radiologis lutut, dan kuesioner WOMAC.
Hasil penelitian : Pasien osteoarthritis yang mengalami obesitas sentral sebanyak
31 (83.8%) pasien dan 6 (16.2%) pasien tidak obesitas sentral atau normal lingkar
pinggangnya. Pada penelitian obesitas sentral ini baik secara klinis maupun statistik
terdapat hubungan dengan keeratan sedang yang signifikan dengan tingkat
keparahan osteoarthritis berdasarkan gambaran radiologis dengan kriteria Kellgren-
Lawrence dengan nilai p = 0,025 dan Contingency Coefficient = 0.45. Untuk
hubungan antara obesitas sentral terhadap derajat nyeri yang menggunakan skor
WOMAC terdapat hubungan secara klinis dimana pasien dengan obesitas sentral
banyak terdapat derajat sedang 16 pasien,sedangkan pasien yang normal atau tidak
obesitas sentral lebih sedikit jumlahnya 3 orang pada derajat ringan dan berat. Akan
tetapi hasil ini tidak berhubungan secara statistic dimana nilai p = 0,690 atau >0,05.
Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
secara klinis dan statistik antara obesitas sentral dengan tingkat keparahan
osteoarthritis berdasarkan gambaran radiologis sesuai kriteria Kellgren-Lawrence.
Untuk hubungan antara obesitas sentral terhadap derajat nyeri yang menggunakan
skor WOMAC terdapat hubungan secara klinis namun tidak berhubungan secara
statistik. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Obesitas sentral | en_US |
dc.subject | Keparahan Osteoartritis | en_US |
dc.subject | Kellgren-Lawrence | en_US |
dc.subject | Skor WOMAC | en_US |
dc.title | HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTRITIS | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
112 | en_US |