Show simple item record

dc.contributor.authorISMAIL, NAWARI
dc.date.accessioned2016-09-08T16:24:03Z
dc.date.available2016-09-08T16:24:03Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.issn1412-663X
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/1290
dc.description.abstractThis study aims to understand the survival of local religious community from the government and muslim groups. The study employs ethnography design with qualitative approach. The study concerns on Wong Sikep in Pati. The data collections used are in-depth interview and participatory observation. The study applies purposive and snowball sampling. The results of the study show that local religious community survives because it is supported by objective and subjective structural condition. The objective structure that comes from Muslim consists of ethno-religiocentrism of Islamic groups, the weakening of Islamic missiology, lack of charismatic leaders in Islamic group, revitalization of religious tradition, and endogamy marriage system. Marriage, economics (agriculture), education, and language still exist. The other result reveals that strategies conducted by Wong Sikep exist through negotiation and resistance. Keywords: survival, objective structure, subjective structure, resistance, negotiation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi bertahan kelompok agama lokal dari tindakan negara (aparat pemerintah) dan muslim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasinya mengambil Wong Sikep yang ada di Pati. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Pengambilan informan dilakukan dengan purposive. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, penyebab bertahan kelompok agama lokal karena ditopang oleh kondisi struktur obyektif dan subyektif. Struktur-struktur obyektif yang berasal dari muslim meliputi: adanya etnoreligiosentrisme di kalangan kelompok Islam, melemahnya intensitas misiologi Islam, dan tidak adanya tokoh kharismatik dalam kepemimpinan kelompok Islam di hadapan kelompok agama lokal yang menyebabkan terjadinya soliditas dan solidaritas anggota kelompok, revitalisasi religi-tradisi, dan sistem perkawinan endogami. Adapun pranata yang masih bertahan meliputi: bidang perkawinan, ekonomi (pertanian), pendidikan (tidak sekolah), dan bahasa. Kedua , strategi yang dilakukan Wong Sikep agar mampu bertahan adalah melalui negosiasi dan resistensi. Kata kunci: Bertahan, Struktur Objektif, Struktur Subjektif, Perlawanan, Negosias
dc.sourceVolume 14, Nomor 3, September - Desember 2015 HARMONI Jurnal Multikultural dan Multireligius
dc.subjectBertahan, Struktur Objektif, Struktur Subjektif, Perlawanan, Negosiasi
dc.titleSTRATEGI BERTAHAN KELOMPOK AGAMA LOKAL


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • JURNAL
    Berisi tulisan dosen dalam yang telah dimuat dalam jurnal nasional maupun internasional yang tidak diterbitkan oleh UMY. Diharapkan menambahkan link dari jurnal yang asli dalam diskripsinya.maupun internasional

Show simple item record