dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | PRATAMA, MOHAMMAD RIZKI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-16T03:32:03Z | |
dc.date.available | 2017-08-16T03:32:03Z | |
dc.date.issued | 2017-04-12 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12984 | |
dc.description | Latar belakang: Selain sebagai organ ekskresi, ginjal juga berfungsi sebagai
organ endokrin. Ginjal memproduksi hormon erythropoietin. Hormon ini
berfungsi untuk memacu erythropoiesis atau proses pembentukan eritrosit. Tanpa
adanya organ ini, produksi eritrosit akan sangat menurun, sehingga terjadi anemia.
Untuk mengatasi ini, telah ada obat yang dinamakan erythropoiesis-stimulating
agents (ESA). ESA terbukti dapat memperbaiki kondisi anemia penderita gagal
ginjal terminal. Namun kematian yang disebabkan gangguan pada sistem
kardiovaskular pada pasien gagal ginjal terminal justru meningkat. Penelitian ini
bertujuan untuk menemukan hubungan antara kejadian congestive heart failure
(CHF) dengan riwayat terapi ESA pada pasien gagal ginjal terminal.
Metode penelitian: Penelitian case control dengan jumlah subjek penelitian 40
orang (20 orang untuk tiap kelompok). Subjek penelitian merupakan penderita
gagal ginjal terminal yang sedang menjalani hemodialisa rutin di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2. Variabel bebas adalah riwayat terapi ESA,
variabel terikat adalah CHF. Analisis data menggunakan uji Fisher.
Hasil analisis: Hasil analisa Fisher didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,004
dan odds ratio tidak terdefinisikan (absolut).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kejadian CHF dengan riwayat terapi ESA
pada pasien gagal ginjal terminal. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Kidney is not only an excretory organ. It also is an endocrine
organ. Kidney produce the hormone called erythropoietin. This hormone is used
to stimulate erythropoiesis. In the absence of kidney’s function, erythrocyte
production will be greatly reduced, resulting in anemia. To overcome this, there
have been drugs called erythropoiesis-stimulating agents (ESA). ESA shown to
improve anemia in patients who have terminal renal failure. But the deaths
caused by disorders of the cardiovascular system in patients with terminal renal
failure increases. This study aims to find the relationship between the incidence of
congestive heart failure (CHF) and history of ESA therapy in patients with
terminal renal failure.
Methods: Case-control study that enrolled 40 patients (20 patients in each
group). Subjects of this study are terminal kidney failure patients undergoing
regular hemodialysis at RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2. The
independent variable is history of ESA therapy and dependent variable is CHF. I
analysed the data using Fisher's exact test.
Result: Fisher analysis results show significance value of 0,004 and the odds
ratio can not be defined (absolute).
Conclusion: There is a relationship between the incidence of CHF with a history
of ESA therapy in patients with terminal renal failure. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | ESA, CHF, renal failure.ESA, CHF, gagal ginjal terminal. | en_US |
dc.title | CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) AKIBAT TERAPI ERYTHROPOIESIS-STIMULATING AGENT (ESA) PADA PASIEN GAGAL GINJAL TERMINAL | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
017 | en_US |