Show simple item record

dc.contributor.authorUTARI, TITA RATYA
dc.date.accessioned2016-09-08T16:24:06Z
dc.date.available2016-09-08T16:24:06Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/1306
dc.description.abstractSalah satu kegagalan perawatan ortodontik adalah terjadinya gerakan gigi ke posisi semula seperti sebelum perawatan (relaps). Pergerakan gigi dan relaps terjadi karena masih adanya resorpsi tulang oleh osteoklas dalam proses remodeling tulang alveolar. Penghambatan resorpsi tulang alveolar setelah pergerakan gigi diharapkan secara efektif dapat menghambat terjadinya relaps. Bisfosfonat merupakan kelompok obat yang dapat menghambat osteoklas dan resorpsi tulang dengan menghambat differensiasi dan aktivitas osteoklas, memutus perlekatan osteoklas yang sudah matang pada tulang dan memicu terjadinya apoptosis. Sistem kontrol pelepasan obat (Drug Delivery System/DDS) adalah sistem pemberian obat menggunakan suatu media pembawa, dapat membawa substansi obat kemudian dipaparkan ke jaringan yang dituju sehingga memiliki keuntungan dapat berefek topikal, terhindar dari metabolisme sistem pencernaan, serta dapat meningkatkan efektivitas pelepasan obat.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bisfosfonat risedronat dengan media pembawa hidrogel gelatin terhadap penurunan jarak relaps gigi dan jumlah osteoklas, setelah digerakkan secara ortodontik Gigi insisivus bawah 75 ekor marmot digerakkan ke distal menggunakan opencoil spring dengan panjang 1,5 kali panjang antar cleat sampai mencapai jarak ± 3 mm. Dengan kompresi 1/3 panjang opencoil spring akan menghasilkan gaya yang adekuat untuk pergerakan gigi. Bisfosfonat risedronat dengan media pembawa hidrogel gelatin konsentrasi 250 μmol/L (kelompok B) dan 500 μmol/L (kelompok C) diinjeksikan superiosteum masing masing pada 25 ekor marmot di area sulkus gingiva bagian mesial setiap 3 hari. Sebagai kontrol 25 ekor marmot tanpa bisfosfonat risedronat (kelompok A). Setelah stabilisasi selama 14 hari, open coil spring dilepas, diukur gerakan relaps gigi dan jumlah osteoklas pada hari ke-0, 3, 7, 14, dan 21. Analisis Anava untuk mengetahui perbedaan antara dan ketiga kelompok dan interaksinya dengan konsentrasi dan waktu. Relaps gigi pada hari ke-3 dan 7 tidak berbeda signifikan (p>0.05), namun terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok pada hari ke-14 dan 21 (p<0.05). Jumlah osteoklas dengan pewarnaan TRAP pada hari ke-0,3,7,14 dan 21 berbeda bermakna (p<0,05) antara kelompok A,B dan C dimana jumlah osteoklas kelompok A lebih besar dari kelompok B dan C. Kesimpulan penelitian ini adalah bisfosfonat risedronat hidrogel secara klinis efektif menurunkan relaps gigi setelah hari ke 7 dan konsentrasi 500 μmol/L menghambat relaps lebih besar daripada konsentrasi 250 μmol/L. Bisfosfonat risedronat efektif menurunkan jumlah osteoklas.
dc.subjectortodontik, relaps, bisfosfonat risedronat, osteoklas, TRAP
dc.titlePENGARUH BISFOSFONAT RISEDRONAT TOPIKAL TERHADAP AKTIVITAS OSTEOKLAS DAN JARAK RELAPS GIGI SETELAH DIGERAKKAN SECARA ORTODONTIK


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record