dc.description.abstract | Pemilu kepala daerah (Pemilukada) yang bertujuan memilih Bupati dan Wakil bupati merupakan salah satu bagian dari mekanisme demokrasi, menjadi gerbang utama dalam membangun kepemimpinan di daerah. Kabupaten Bantul melaksanakan pemilukada serentak pertama pada tanggal 9 Desember 2015 yang diikuti oleh 2 pasangan calon, yakni Suharsono-Abdul Halim Muslih (Suharsono-Halim) yang diusung oleh koalisi PKB, Partai Gerindra, dan di dukung oleh PKS dan Partai Demokrat. Pasangan lain ialah Sri Suryawidati-Misbakhul Munir (Ida-Munir) yang diusung oleh koalisi PDI-P, Nasdem dan didukung oleh partai Golkar dan PPP. Berdasarkan hasil penghitungan suara pada Pemilukada Kabupaten Bantul tahun 2015, kemenangan diraih oleh pasangan Suharsono-Halim dengan jumlah perolehan sebesar 261.412 suara sah atau 52,80%. Permasalahan yang mendasari penelitian ini ialah adanya kekalahan dari pihak petahana yang melawan calon baru, adanya isu politik pasangan boneka, serta adanya dinasti politik yang terjadi di Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kemenangan Suharsono-Halim dalam pemilukada Kabupaten Bantul tahun 2015. | en_US |