Show simple item record

dc.contributor.authorINAYATI, INAYATI
dc.date.accessioned2017-08-28T06:01:53Z
dc.date.available2017-08-28T06:01:53Z
dc.date.issued2017-05-04
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13590
dc.description.abstractMethicillin-resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) bakteri staphylococcus yang resisten terhadap antibiotika beta-lactams. termasuk penicillinase‐resistant penicillins (methicillin, oxacillin, nafcillin) dan cephalosporin (Dellit et al., 2004). Meticillin resistance penting secara klinis, karena elemen genetik tunggal mengakibatkan resistensi terhadap semua klas antibiotika yaitu antibiotika β-lactam termasuk penicillin, cephalosporin, dan carbapenem. MRSA salah satu bakteri resisten yang penting mendapat perhatian dalam penanganan, diiringi dengan upaya pencegahan dan pengendalian Kemampuan bakteri resisten terhadap antibiotik dipengaruhi faktor internal dan eksternal terutama terkait dengan pemakaian AB yang tidak rasional dan perilaku yang memungkinan penyebarannya Infeksi oleh bakteri resisten sangat sulit diterapi berakibat pada lama perawatan dan biaya pengbatan yang bertambah Penegakan diagnosa infeksi dengan pemeriksaan penunjang laboratorium bermanfaat untuk penentuan terapi pasti dan berorientasi pada keselamatan pasien, selain penghematan biaya pengobatanen_US
dc.description.sponsorshipRSUD Kota Yogyakartaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherRSUD Kota Yogyakartaen_US
dc.subjectMethicillin Resistance Staphylococcus aureus (MRSA)en_US
dc.titleMETHICILLIN RESISTANCE STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA)en_US
dc.typeLearning Objecten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • SEMINAR
    Berisi materi dosen (bukan sertifikat) yang dipresentasikan dalam seminar lokal, nasional maupun internasional diluar UMY, baik sebagai perserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record