Show simple item record

dc.contributor.authorPERMANA, IMAN
dc.date.accessioned2017-08-28T08:33:02Z
dc.date.available2017-08-28T08:33:02Z
dc.date.issued2017-05-28
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13646
dc.description.abstractData dari beberapa badan dunia yang juga dikutip oleh Departemen Kesehatan RI menunjukkan angka kejadian Diabetes mellitus (selanjutnya disebut DM) DM yang cukup tinggi. Bahkan badan dunia WHO menempatkan Indonesia masuk dalam 10 negara dengan penyandang DM terbesar dunia dan diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun ke depannya. Mengingat kecenderungan peningkatan kasus DM tipe 2 saat ini, maka diperlukan suatu upaya pengelolaan diri yang lebih baik guna menghindari kejadian penyakit ini ataupun menghindari komplikasi yang lebih parah pada yang sudah terkena. Pengelolaan diri ini bisa dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan untuk bisa menerapkan pola hidup yang lebih sehat, seperti pemilihan makanan yang lebih baik. Selain itu melakukan aktifitas fisik yang cukup setiap hari minimal 30 menit, ditambah olahraga 5-7 kali seminggu. Selain itu juga melakukan manajemen stress karena tekanan psikis juga bisa meningkatkan metabolism gula dalam darah. DM adalah kelainan pada fungsi metabolisme gula yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Hal ini bisa disebabkan karena produksi hormon insulin yang berkurang atau sensitifitas tubuh yang berkurang dalam menangkap insulin. Ada beberapa macam penggolongan DM. DM tipe 1 atau insulin dependent diabetes mellitus adalah jenis DM yang ditandai tidak ada atau kurangnya produksi insulin yang hanya bisa diterapi dengan menambahkan insulin dari luar tubuh dengan suntikan. Jenis ini biasanya ditemukan pada usia yang lebih muda karena kelainannya berada pada organ pancreas sebagai penyedia hormone insulin. Sementara yang tipe 2 atau non insulin dependent diabetes mellitus adalah tipe yang terbanyak akibat kurangnya produksi insulin atau tidak sensitive nya tubuh terhadap insulin. DM tipe 2 adalah suatu kondisi yang timbulnya dipengaruhi oleh banyak hal. Secara garis besar, bisa dipengaruhi oleh factor yang bisa dirubah dan factor yang tidak bisa dirubah. Factor-factor pencetus DM yang tidak bisa dirubah adalah pengaruh dari keturunan, usia, dan jenis kelamin. Sementara yang bisa dirubah adalah pola hidup, seperti pola makan, aktifitas fisik termasuk pola hidup lain yang beresiko seperti minum alcohol dan merokok. Lebih lanjut, pengelolaan gaya hidup yang tidak baik akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi. Berbagai komplikasi yang dapat timbul bisa dibagi menjadi komplikasi microvascular dan macrovascular. Yang termasuk komplikasi microvascular adalah gangguan pada syaraf mata, impotensi dan gangguan fungsi ginjal. Sementara, yang termasuk komplikasi macrovascular adalah stroke, penyakit jantung dan gangguan syaraf tepi yang biasa mengenai alat gerak. Mengingat begitu banyaknya kemungkinan komplikasi yang bisa disebabkan dari pengelolaan diabetes yang tidak tepat, maka diperlukan usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para penderita diabetes untuk mengelola gaya hidupnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyembuhan penyakitnya sendiri.en_US
dc.subjectDMen_US
dc.subjectkomplikasien_US
dc.subjectpenangananen_US
dc.titlePENYULUHAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS DI DUSUN SENGONKARANG BINAAN MUHAMMADIYAH MEDICAL STUDENTS’ ACTIVITIES, FKIK UMY, YOGYAKARTAen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record