Show simple item record

dc.contributor.authorSUMARYANI, SRI
dc.date.accessioned2017-08-30T03:38:41Z
dc.date.available2017-08-30T03:38:41Z
dc.date.issued2016-10-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/13897
dc.descriptionProgram dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan yang terdiri dari pembagian kelompok, persiapan tempat dan media, serta fasilitator. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan akan dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan dengan topik dan metode yang berbeda. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan pre test dan post test dengan kuisioner pengetahuan dan dilakukan pengkajian perilaku. Program dilaksanakan dengan alokasi waktu 45 menit setiap pertemuan. Program ini memiliki beberapa kegiatan yaitu promosi kesehatan, forum group discussion, bimbingan dan konseling, kajian keislaman, serta pembuatan buku panduan kesehatan reproduksi berbasis Islami. Kegiatan akan dilakukan seminggu sekali.en_US
dc.description.abstractMasa remaja diwarnai oleh perubahan fisik, psikologis, dan munculnya berbagai kesempatan mengahadapi risiko-risiko kesehatan reproduksi. Hasil survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) 2010, menunjukkan 51% remaja telah melakukan seks pranikah dan di Yogyakarta dari 1.160 remaja, terdapat sekitar 37% mengalami kehamilan sebelum menikah dengan kasus aborsi mencapai 60%. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, pergaulan dengan teman sebaya yang tidak sehat, pergeseran budaya dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, maupun perkembangan ilmu teknologi serta revolusi media. Hasil survei yang dilakukan pada siswa-siswi yang berusia 10-12 tahun SD Tlogo menunjukkan bahwa 58,9% tidak pernah mendapat informasi kesehatan mengenai pubertas, 47,9% dan 47,9% tidak mengetahui cara bersuci/taharah, 72,6% telah memiliki smartphone dimana 41% siswa menggunakannya untuk mengakses internet terutama Youtube dan Facebook. Dari segi keagamaan 25% sudah akil baligh, namun 83,5% masih tidak lengkap dalam melaksanakan sholat 5 waktu, 72,6% sudah mempunyai pacar, dan 27,4% tidak saling menghargai dan bersopan santun jika berbicara dengan lawan jenis. Hal ini dapat mempengaruhi derajat kesehatan reproduksi remaja dan menyebabkan tumbuh kembang remaja tidak sehat dan produktif sehingga membutuhkan suatu program yang inovatif yang dapat menanganinya.en_US
dc.description.sponsorshipUniversitas Muhammadiyah Yogyakartaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectIslami, Kesehatan Reproduksi, Anak SDen_US
dc.titleOPTIMALISASI PERAN SEBAYA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI BERDASAR PERSPEKTIF ISLAMen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record