Show simple item record

dc.contributor.authorORBAYINAH, SALMAH
dc.contributor.authorWIDADA, HARI
dc.contributor.authorTASMINATUN, SRI
dc.contributor.authorWIBOWO, ANDI EKA
dc.date.accessioned2017-08-30T10:15:46Z
dc.date.available2017-08-30T10:15:46Z
dc.date.issued2017-08
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14003
dc.description.abstractMasyarakat muslim mempersyaratkan bahwa setiap produk yang dikonsumsi (digunakan) harus memenuhi ketentuan halal dan baik. Ketersediaan logistik halal menjadi kebutuhan mendasar yang harus dijamin mulai dari proses sortasi bahan baku, fabrikasi, transportasi, terminal bongkar muat dan pergudangan. Semua lini harus dilindungi oleh system jaminan halal, yang hal ini selaras dengan disyahkannya Undang-undang Jaminan Produk Halal (UU-JPH) Nomer 33 tahun 2014 di Indonesia. Temuan kasus pencampuran bahan nonhalal dengan bahan halal menjadi masalah yang harus selalu diwaspadai, demi memberikan jaminan kenyamanan bagi umat muslim dalam beribadah. Pengembangan teknologi deteksi komponen non-halal menjadi penting untuk dilakukan. Metode atau alat deteksi yang memiliki akurasi dan sensitifitas tinggi, murah, dan mudah dijangkau akan sangat membantu proses pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan antibodi poliklonal mencit yang distimulasi oleh protein Troponin I serta mengukur titer antibodi poliklonal dan mengembangkan prototype kit diagnostik untuk mendeteksi daging babi secara mudah dan cepat menggunakan antibodi poliklonal. Tahapan kerja yang dilakukan meliputi : 1) Produksi antibodi poliklonal dari antigen troponin I; 2) Mengukur titer antibodi poliklonal; 3) Analisis daging babi dalam produk makanan menggunakan antibodi poliklonal yang terbentuk. Prosedur untuk produksi antibodi poliklonal meliputi beberapa tahapan, yaitu: 1) Imunisasi mencit menggunakan Troponin I; 2) Pengambilan darah mencit; 3) Uji serologis serum mencit; 4) Uji antibodi yang terbentuk menggunakan Enzime-Linked Immunosorbant Assay (ELISA). Antibodi yang diperoleh dikembangkan menjadi prototype kit diagnostik dengan metode Dot Blot. Prosedur analisis daging babi dalam produk makanan menggunakan antibodi poliklonal meliputi beberapa tahapan, yaitu: 1) isolasi protein dari produk makanan yang akan diuji ,dalam hal ini adalah bakso yang beredar di pasaran. Isolasi protein bakso dilakukan dengan cara sentrifugasi, presipitasi dengan Ammonium sulfat jenuh dan dialisis dengan PBS. Identifikasi protein menggunakan Sodium Dodecyl Sulphat (SDS), Polyacrylamide Gel Electrophoresis (PAGE); 2) Protein yang terbentuk dilakukan uji aglutinasi dengan antibodi poliklonal spesifik daging babi menggunakan metode Dot Blot. Sampai saat ini masih berlangsung untuk isolasi antibody poliklonalnya. Isolasi menggunakan 3 ekor kelinci, 2 ekor diinjeksi dengan antigen troponin I dan satu ekor untuk blanko yang hanya diinjeksi dengan buffer PBS dan Complete Adjuvan. Dosis yang disuntikkan masing-masing 1 ug untuk dua ekor kelinci. Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai novelitas yang tinggi dan berpotensi untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal yang ber-impact factor dan terindeks Scopus. Pengembangan lebih lanjut dari sistem deteksi yang berbasis antibodi berpotensi untuk didaftarkan hak paten karena sejauh penelusuran yang dilakukan belum banyak yang mengembangkan alat deteksi untuk autentikasi halal berbasis antibodi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan daya saing bangsa Indonesia di sektor industri halal serta selaras dengan diterapkannya UU Jaminan Produk Halal. Key word : Antibodi Poliklonal, Antigen Troponin Ien_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAntibodi Poliklonalen_US
dc.subjectAntigen Troponin Ien_US
dc.titlePENGEMBANGAN ANTIBODI POLIKLONAL ANTI TROPONIN-I UNTUK AUTENTIKASI HALAL PRODUK PANGAN TERKONTAMINASI BABI (Sus scrofa domestica)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record