Show simple item record

dc.contributor.authorHIDAYATI, TITIEK
dc.contributor.authorINDRAYANTI, INDRAYANTI
dc.date.accessioned2017-08-31T09:43:41Z
dc.date.available2017-08-31T09:43:41Z
dc.date.issued2017-08-12
dc.identifier.citationhidayati & Indrayanti, 2017. IbM SMU MUHI PROMKES “SABATI” PENCEGAHAN DINI HIPERTENSIen_US
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14194
dc.description.abstractPolisi lalu lintas adalah unsur pelaksana tugas pokok yang berada dibawah Kapolres, yang melaksanakan tugas dalam pelaksanaan patroli jalan raya serta penanganan kecelakaan lalu lintas. Saat ini angka kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat termasuk karena masalah kegawatan karena kecelakaan, petugas yang pertama kali bertemu dengan korban bukanlah dokter atau petugas kesehatan, tetapi polisi lalu lintas. Polisi sebagai lini terdepan dalam menjaga keamanan lalu lintas juga harus dibekali skill dan kemampuan untuk melakukan tindakan gawat darurat teknik evakuasi korban dan CPR (cardio pulmo resusitasi) atau bantuan jantung paru, yang dikenal dengan bantuan hidup dasar (BHD) atau adanya kelompok code blue CPR apabila dalam melaksanakan tugas menemui korban di jalan raya yang mengalami keadaan henti jantung. Peningkatan jumlah orang terlatih CPR di tatanan lingkungan sosial akan memberikan peluang hidup lebih besar bagi korban henti jantung karena akan tertangani dengan pemberian CPR sebelum pertolongan dari tenaga medis atau pun rumah sakit datangSalah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan segera adalah cardiac arrest atau henti jantung. Kasus henti jantung dapat terjadi karena suatu penyakit atau kecelakaan. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas membuat angka henti jantung semakin meningkat. Henti jantung dapat ditangani dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD) segera ketika henti jantung terjadi. BHD adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu korban yang mengalami henti jantung sehingga dapat mempertahankan hidup untu sementara. Kemungkinan hidup pada penderita henti jantung di luar rumah sakit menurun 7-10% tiap menit sejak dimulainya henti jantungen_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjecthipertensi; pengabdian masyarakat; pendidikan kesehatan; deteksi dini;faktor risiko; pelajar;SMUen_US
dc.titleIbM SMU MUHI PROMKES “SABATI” PENCEGAHAN DINI HIPERTENSIen_US
dc.typeTechnical Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record