Show simple item record

dc.contributor.advisorSRIYADI, SRIYADI
dc.contributor.advisorISTIYANTI, ENI
dc.contributor.authorANGGRAINI, RATIH
dc.date.accessioned2017-09-13T02:31:43Z
dc.date.available2017-09-13T02:31:43Z
dc.date.issued2017-08-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14458
dc.descriptionenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, keuntungan, kelayakan usaha dan nilai tambah dari usaha olahan pisang di Kota Palu. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Responden dalam penelitian ini berjumlah 16 pengusaha yang ditentukan dengan metode sensus. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pencatatan. Untuk mengetahui biaya, pendapatan, keuntungan, kelayakan usaha dan nilai tambah dari industri olahan pisang yang mengolah pisang menjadi dua produk yaitu keripik pisang dan sale pisang digunakan analisis kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa analisis usaha dari olahan pisang menjadi produk keripik pisang pada bulan Mei 2017 membutuhkan biaya total sebesar Rp15.429.860,- dalam satu bulan produksi dengan penerimaan sebesar Rp30.436.219,- sehingga menghasilkan keuntungan sebesar Rp15.006.359,-. Sedangkan analisis usaha dari olahan pisang menjadi produk sale pisang membutuhkan biaya total sebesar Rp 1.984.596,- dalam satu bulan produksi dengan penerimaan sebesar Rp10.382.972,- sehingga menghasilkan keuntungan sebesar Rp8.398.376,-. Berdasarkan efisiensi usaha industri olahan pisang menjadi produk keripik pisang dan sale pisang layak untuk diusahakan karena memiliki nilai R/C sebesar 1,75 dan 4,08 untuk sale pisang. Usaha olahan pisang mengalami titik impas yaitu tidak rugi dan tidak untung saat BEP unitnya sebesar 178,57 Kg untuk produk keripik pisang dengan BEP harga Rp53.883,-/Kg,- dan BEP unit sale sebesar 25,94 Kg dengan BEP harga Rp25.477,-/Kg. Besarnya nilai tambah olahan pisang per kilogram untuk produk keripik pisang sebesar Rp14.334,-, sedangkan untuk produk sale pisang menghasilkan nilai tambah sebesar Rp22.890,-. Hal ini menunjukan bahwa setiap satu kilogram pisang setelah mengalami proses produksi menjadi keripik pisang memberikan nilai tambah sebesar Rp14.334,- dan Rp22.890,-untuk sale pisang.en_US
dc.description.abstractenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan, keuntungan, kelayakan usaha dan nilai tambah dari usaha olahan pisang di Kota Palu. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Responden dalam penelitian ini berjumlah 16 pengusaha yang ditentukan dengan metode sensus. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pencatatan. Untuk mengetahui biaya, pendapatan, keuntungan, kelayakan usaha dan nilai tambah dari industri olahan pisang yang mengolah pisang menjadi dua produk yaitu keripik pisang dan sale pisang digunakan analisis kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa analisis usaha dari olahan pisang menjadi produk keripik pisang pada bulan Mei 2017 membutuhkan biaya total sebesar Rp15.429.860,- dalam satu bulan produksi dengan penerimaan sebesar Rp30.436.219,- sehingga menghasilkan keuntungan sebesar Rp15.006.359,-. Sedangkan analisis usaha dari olahan pisang menjadi produk sale pisang membutuhkan biaya total sebesar Rp 1.984.596,- dalam satu bulan produksi dengan penerimaan sebesar Rp10.382.972,- sehingga menghasilkan keuntungan sebesar Rp8.398.376,-. Berdasarkan efisiensi usaha industri olahan pisang menjadi produk keripik pisang dan sale pisang layak untuk diusahakan karena memiliki nilai R/C sebesar 1,75 dan 4,08 untuk sale pisang. Usaha olahan pisang mengalami titik impas yaitu tidak rugi dan tidak untung saat BEP unitnya sebesar 178,57 Kg untuk produk keripik pisang dengan BEP harga Rp53.883,-/Kg,- dan BEP unit sale sebesar 25,94 Kg dengan BEP harga Rp25.477,-/Kg. Besarnya nilai tambah olahan pisang per kilogram untuk produk keripik pisang sebesar Rp14.334,-, sedangkan untuk produk sale pisang menghasilkan nilai tambah sebesar Rp22.890,-. Hal ini menunjukan bahwa setiap satu kilogram pisang setelah mengalami proses produksi menjadi keripik pisang memberikan nilai tambah sebesar Rp14.334,- dan Rp22.890,-untuk sale pisang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN UMYen_US
dc.subjectOlahan pisang, Keuntungan, Break Event Point dan Nilai tambah.en_US
dc.titleANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH INDUSTRI OLAHAN PISANG DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAHen_US
dc.typeThesis SKR F P 090en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record