PERBEDAAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN BAYAM (AMARANTHUS TRICOLOR L.) 100% DENGAN KARBAMID PEROKSIDA 10% TERHADAP PROSES PEMUTIHAN GIGI (BLEACHING)
Abstract
Latar Belakang: Perubahan warna gigi dapat diatasi dengan melakukan perawatan pemutihan gigi. Perawatan pemutihan gigi dapat dilakukan dengan metode home bleaching dengan menggunakan karbamid peroksida 10%. Penggunaan agen pemutih gigi kimia dapat menyebabkan efek samping, sehingga perlu ditemukan agen pemutih gigi alternatif berbahan dasar alam. Daun bayam hijau mengandung asam oksalat yang memiliki kemampuan memutihkan gigi. Asam oksalat memutihkan gigi dengan cara mengoksidasi pigmen warna pada gigi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan efektivitas ekstrak daun bayam hijau 100% dan karbamid peroksida 10% terhadap proses pemutihan gigi (bleaching).
Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium secara in vitro dengan subjek penelitian 10 sampel gigi premolar post-ekstraksi yang sudah dilakukan diskolorisasi dengan kopi hitam dan dibagi menjadi 2 kelompok, 5 gigi direndam dalam ekstrak daun bayam hijau 100% dan 5 gigi direndam dalam karbamid peroksida 10%. Pengukuran warna gigi meggunakan alat spectrophotometer. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Paired Sample t-test.
Hasil : Hasil uji paired T-test menunjukkan pada sampel uji ekstrak daun bayam hijau 100%, p=0,001, pada sampel uji karbamid peroksida 10 %, p=000 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok ekstrak daun bayam hijau 100% dan karbamid peroksida 10%.
Kesimpulan: Ekstrak daun bayam hijau dapat digunakan untuk memutihkan gigi.