dc.description.abstract | Pada penelitian ini berjudul Analisis Kontrastif Keigo Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa Dialek Tegal Kajian Sosiolinguistik. Fokus utama penelitian ini adalah mencari persamaan dan perbedaan berdasarkan situasi penggunaan ragam hormat dalam percakapan. Situasi yang terjadi dibagi mejadi tiga yaitu; kantor, hotel, dan rumah penggunaan ragam keigo. Keigo merupakan salah satu tingkat tutur hormat dalam berkomunikasi yang digunakan dalam masyarakat penutur bahasa Jepang dalam kondisi tertentu. Penelitian ini diajukan sebagai langkah awal dalam memahami serta menggunakan keigo baik dalam bahasa Jepang dan bahasa Jawa dialek Tegal. Sumber data berasal dari buku bahasa Jepang dan dilakukan pengkondisian yang sama dalam bahasa Jawa dialek Tegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontrastif (taisho bunseki) yang diusulkan oleh Sutedi (2009:116).
Berdasarkan hasil analisis data, pada penelitian ini ditemukan persamaan dalam penggunaan ragam hormat pada bahasa Jepang dan bahasa Jawa dialek Tegal. Dalam bahasa Jepang ragam hormat dibagi menjadi tiga, yaitu; Teineigo, Konjougo, dan Sonkeigo. Sementara itu, dalam bahasa Jawa dialek Tegal dibagi menjadi tiga, yaitu; Krama, Krama Madya, dan Krama Inggil. Teineigo dan Krama memiliki fungsi yang sama yaitu, untuk menyatakan hormat secara umum kepada lawan bicara. Kenjougo dan Krama Madya memiliki fungsi untuk menyatakan hormat dengan merendahkan diri sendiri kepada lawan bicara. Sonkeigo dan Krama Inggil memiliki fungsi untuk menyatakan hormat secara langsung dengan meninggikan kepada lawan bicara.
Sementara itu, pada penelitian ini juga ditemukan perbedaan dalam penggunaan ragam hormat pada bahasa Jepang dan bahasa Jawa dialek Tegal. Berdasarkan ketiga situasi, dalam bahasa Jepang variasi teineigo lebih dominan dibandingkan dengan variasi yang lainnya. Tetapi pada bahasa Jawa dialek Tegal ditemukan penggunaan krama inggil yang lebih dominan dibandingkan dengan variasi yang lainnya. | en_US |