dc.description.abstract | encana pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan CicalengkaNagreg-Lebakjero
akan melewati Stasiun Cicalengka. Stasiun Cicalengka
merupakan stasiun yang perlu ditingkatkan mengingat stasiun ini masih berstasus
stasiun sedang dengan dua jalur simpan dan satu jalur raya, serta stasiun ini
sebagai awal pemberangkatan dan tujuan akhir bagi Kereta Lokal Bandung Raya.
Oleh karena itu, tata letak jalur di stasiun ini perlu ditingkatkan baik dari segi
perancangan tata letak jalur, perencanaan konstruksi wesel, perencanaan peron,
panjang jalur efektif, perhitungan jarak aman pengereman, serta fasilitas operasi
yang diharapkan akan mampu mengakomodasi jumlah pengguna jasa angkutan
kereta api.
Analisis perancangan serta peningkatan tata letak jalur stasiun ini
direncanakan menggunakan data sekunder hasil koordinasi dengan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan dan Daerah Operasi II
Bandung, serta dirancang berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 10
Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Peralatan Persinyalan, Peraturan Menteri
Perhubungan No. 29 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun
dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan
Teknis Jalur Kereta Api.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan tata letak jalur dan
peningkatan jalur eksisting KA untuk menunjang operasional jalur KA ganda ialah
dengan menyediakan panjang jalur efektif: jalur I dan II sepanjang 286 m, jalur III
sepanjang 280 m, jalur IV sepanjang 252 m, dan jalur V dan VI sepanjang 166 m.
Penambahan peron menjadi 3 peron dengan ukuran peron I P = 250 m, L =2,2 m;
peron II P = 250 m, L = 3 m: dan peron III P = 130 m, L = 3 m. Untuk jarak
minimal pengereman sejauh 150 m untuk KA penumpang dan menggunakan sistem
persinyalan elektrik. Tata letak jalur KA yang awalnya 3 jalur menjadi 6 jalur,
terdiri dari 2 jalur raya dan 4 jalur sayap serta penambahan jumlah wesel dari 6
wesel menjadi 20 wesel. | en_US |