dc.description.abstract | Kecemasan terhadap perawatan kedokteran gigi
merupakan hal yang sering terjadi dan menjadi salah satu penghambat
dalam perawatan kedokteran gigi. Kecemasan bersifat subyektif disertai
respon psikologis yang berpengaruh pada sistem saraf otonom
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Peningkatan tekanan darah
secara signifikan mempengaruhi peningkatan kerja jantung yang
berlebihan dan dapat mengakibatkan perdarahan otak. Mencegah hal
tersebut, dilakukan pemberian obat anti ansietas yang dapat
mengendalikan kecemasan dan memberi pengaruh perubahan tekanan
darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat anti
ansietas pada perubahan tekanan darah pasien dengan kecemasan dental
pra pencabutan gigi.
Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental quasi dengan
pendekatan one group pre-post test. Subyek penelitian adalah pasien
RSGM UMY yang akan melakukan pencabutan gigi dengan jangkauan
umur 20-35 tahun. Sebanyak 50 subyek terdiri dari 25 subyek dengan
intervensi obat anti ansietas 1 mg dan 25 subyek sebagai kontrol,
dilakukan pengukuran tingkat kecemasan dengan kuisioner Modified
Dental Anxiety Scale (MDAS), kemudian dilakukan pengukuran tekanan
darah dan diberikan intervensi berupa pemberian obat anti ansietas dengan
tenggang waktu 60 menit dan kembali dilakukan pengukuran tekanan
darah saat berada di dental chair.
Hasil: Hasil uji analisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test
menunjukkan nilai tidak siginifikan sebesar 0,490 (p>0,05) pada
perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi obat anti
ansietas. Perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
intervensi obat anti ansietas menunjukan nilai tidak signifikan sebesar
0,705 (p>0,05).
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan obat anti ansietas
dengan dosis 1 mg tidak berpengaruh dalam perubahan tekanan darah
sistolik dan diastolik pada pasien dengan kecemasan dental pra pencabutan
gigi. | en_US |