dc.contributor.advisor | SETYAWAN, ERWIN | |
dc.contributor.author | PRATIWI, LINDA EKA | |
dc.date.accessioned | 2017-10-30T02:37:43Z | |
dc.date.available | 2017-10-30T02:37:43Z | |
dc.date.issued | 2017-06-07 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15597 | |
dc.description | Latar belakang : Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Impaksi adalah gigi yang jalan erupsi normalnya terhalang atau terblokir, biasanya oleh gigi didekatnya atau jaringan patologis. Istilah impaksi berarti sebagian gigi atau seluruh gigi yang tidak dapat erupsi dengan sempurna ke bidang oklusal, dikarenakan terhambat oleh gigi sebelahnya, tulang, dan jaringan lunak disekitarnya.
Tujuan penelitian : Untuk memberikan informasi mengenai gambaran klasifikasi impaksi molar ketiga yang sering terjadi dengan menggunakan radiograf panoramik di RSGM UMY. Desain penelitian: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rontgen foto panoramik pada pasien yang mengalami impaksi molar ketiga rahang bawah . Hasil penelitian: 40 foto rontgen panoramik yang mengalami impaksi molar ketiga rahang bawah di RSGM UMY pada bulan Januari sampai dengan Mei 2016 Didapatkan jumlah terbanyak yang mengalami impaksi adalah klas II yaitu 64 kasus (83,1%), berdasarkan relasi molar kedua yaitu posisi B sebanyak 48 kasus (62,3%), dan berdasarkan angulasi adalah mesioangular yaitu 51 kasus (53,2%) dan berdasarkan jenis kelmain, wanita lebih banyak mengalami impaksi yaitu 28 kasus (70%). Berdasarkan usia, impaksi molar ketiga rahang bawah yang paling banyak terjadi berdasarkan usia pasien adalah pada usia 17-27 tahun yaitu 23 (57,5%). Impaksi molar ketiga rahang bawah berdasarkan wilayah tempat tinggal, yang paling banyak mengalami impaksi adalah pada wilayah Bantul, yaitu sebanyak 13 kasus (32,5%). | en_US |
dc.description.abstract | Background: Dental and oral diseases are one of the public health problems in Indonesia. Impact is a tooth that normally erupted or blocked, usually by nearby teeth or pathological tissue. The term impaction means that some teeth or all teeth that can not erupt perfectly to the occlusal surface, due to obstructions by adjacent teeth, bones, and surrounding soft tissues. Purpose of the study: To provide information on the features of the frequent molar implications of three by using panoramic radiographs at RSGM UMY. Design research: The type of research used in this study is descriptive with cross sectional design. This study was conducted by taking secondary data from X-ray panoramic photographs in patients undergoing third molar impaction. Result: 40 panoramic X-ray images that had impact of mandibular third molar at RSGM UMY from January to May 2016 Obtained moderate amount of impaction was class II that was 64 cases (83,1%), based on second molar relationship that is position B The cases of 48 cases (62.3%), and based on angulation were mesioangular, 51 cases (53.2%) and based on the type of kelmain, the more affected women were 28 cases (70%). Based on age, the lowest mandibular third molar impaction at the age of 17-27 years was 23 (57.5%). The impact of mandibular third molar by area of residence, the most implicated is on the Bantul area, ie as many as 13 cases (32.5%). | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Impaction, Third Molar Lower Jaw, Panoramic Radiograph. Impaksi, Molar ketiga Rahang Bawah, Radiograf Panoramik. | en_US |
dc.title | GAMBARAN KLASIFIKASI IMPAKSI MOLAR KETIGA RAHANG BAWAH MENGGUNAKAN RADIOGRAF PANORAMIK | en_US |
dc.title.alternative | (KAJIAN DI RSGM UMY PADA BULAN JANUARI SAMPAI MEI 2016) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
175 | en_US |