dc.description.abstract | Sectio Caesarea merupakan prosedur untuk mengeluarkan janin
dari rahim ibu dengan indikasi. Tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan
luka. Faktor yang berpengaruh pada penyembuhan luka adalah hiperglikemi.
Hiperglikemi adalah keadaan kadar gula darah tinggi. Kadar gula darah tinggi
dapat diketahui dengan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.
Metode Penelitian: Penelitian dengan pendekatan prospective cohort. Responden
sebanyak 30 pasien Sectio Caesarea dari RS PKU Muhammadiyah Gamping
Yogyakarta. Responden penelitian masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi.
Responden diamati kadar gula darah sewaktu pada hari ke-2 dan ke-9 setelah
Sectio Caesarea dan penyembuhan luka pada hari ke-2 dan ke-9 setelah Sectio
Caesarea yang diukur dengan menggunakan Skala REEDA.
Hasil Penelitian: Didapatkan responden penelitian yang m emiliki kadar gula
darah sewaktu normal pada hari ke-2 adalah sejumlah 24 orang (80%) sedangkan
6 orang (20%) berkategori hipoglikemi. Pemeriksaan kadar kadar gula darah
sewaktu pada hari ke-9 adalah 28 orang (93,3%) normal, 2 orang (6,7%)
hipoglikemi. Didapatkan nilai rata-rata skala REEDA pada hari ke-2 setelah
Sectio Caesarea dari kategori Redness 0,27 ± 0,741, Edema 0,23 ± 0,646,
Ecchymosis 0 ± 0, Discharge 0,30 ± 0,915, Approximation 0,20 ± 0,407. Nilai
rata-rata skala REEDA yang didapatkan pada hari ke-9 adalah 0 ± 0. Hasil uji
korelasi non parametric Spearman rho didapatkan nilai koefisien korelasi (r)
sebesar 0,049 dengan nilai p sebesar 0,796.
Kesimpulan: belum didapatkan cukup bukti untuk menunjukkan adanya
hubungan kadar gula darah sewaktu dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea
di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. | en_US |