Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorMAYANGSASATI, ANDRALIA
dc.date.accessioned2017-10-30T07:23:39Z
dc.date.available2017-10-30T07:23:39Z
dc.date.issued2017-07-17
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15653
dc.description.abstractAnemia merupakan masalah kesehatan global pada negara maju maupun negara yang sedang berkembang serta berdampak pada kesehatan, sosial dan ekonomi. Anemia pada anak berisiko menyebabkan kerusakan otak permanen mengingat masa janin hingg a usia dua tahun merupakan masa emas pertumbuhan. Permasalahan yang timbul akibat defisiensi besi akibat kurangnya zat besi di jaringan. Ringoringo (2009) mendapatkan prevalensi ADB pada bayi berusia 0-12 bulan di Banjar baru Kalimantan Selatan sebesar 47,4%. Apriyanti (2012) menggunakan baku emas soluble transferrin receptor memperoleh prevalensi defisiensi besi pada anak usia 6 bulan sampai 59 bulan di Puskesmas wilayah Yogyakarta dan Bantul sebesar 32,2%. Hal ini diduga karena kurangnya zat besi yang diper oleh bayi dan balita itu sendiri. Bayi yang hanya mendapatkan ASI secara eksklusif setelah 6 bulan akan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia. Studi ini diperlukan untuk mengetahui hubungan antara pemberian suplemen besi terhadap kejadian Anemia Defisiensi Besi pada anak dengan riwayat pemberian suplemen besi. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional dengan pendekatan Case Control. Penelitian dilakukan pada 62 anak usia 9-24 bulan yang diperiksa kadar Hb nya kemudian dilakukan wawancara untuk mengetahui status pemberian suplemen besi dan riwayat ASI eksklusifnya. Analisa data dengan SPSS menggunakan Fisher’s Exact Test untuk membandingkan pemberian suplemen besi terhadap anemia defisiensi besi pada dua kelompok, yaitu: dengan riwayat ASI tidak eksklusif dan riwayat ASI ekslusif Pada penelitian ini didapatkan 62 responden berusia 9-24 bulan dengan prevalensi anemia sebanyak 25 orang dan tidak anemia sebanyak 37 orang. Anak yang tidak diberikan suplementasi besi sebanyak 52 orang dan yang diberikan suplementasi besi sebanyak 10 orang. Untuk riwayat ASI tidak eksklusif didapatkan 31 orang dan riwayat ASI eksklusif sebanyak 31 orang. Dari hasil analisa data didapatkan P= 1,000, OR = 2,03 (95% CI = 1,53-2,52) untuk kelompok anak dengan riwayat ASI tidak eksklusif dan P= 0,045, OR= 9,60 (95% CI= 6,4-12,8) untuk kelompok anak dengan riwayat ASI eksklusif, sehingga didapatkan hasil yang signifikan pada kelompok anak dengan riwayat ASI ekslusif.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAnemia defisiensi besien_US
dc.subjectsuplementasi besien_US
dc.subjectASI eksklusifen_US
dc.titleHUBUNGAN PEMBERIAN ZAT BESI TERHADAP ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA ANAK YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIFen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 103en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record